> >

Kisah Wafatnya Sayyidah Ruqayyah di Bulan Ramadan: Putri Nabi Tercinta dan Istri Usman bin Affan

Cerita | 26 April 2022, 09:20 WIB
Ilustrasi Ramadan. Di bulan ini ada kisah menyayat hati, terjadi di bulan awal Ramadan yakni wafatnya Putri Nabi, Sayyidah Ruqayyah (Sumber: Pixabay/AhmedSaborty)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pada bulan Ramadan tahun kedua Hijriah, bagi Umat Islam, ada sebuah hari yang begitu menyesakkan. Yakni wafatnya putri Nabi yang tercinta, Sayyidah Ruqayyah.  

Ruqayyah adalah putri Nabi Muhammad dari Khadijah. Sosok yang cerdas dan begitu dicintai oleh Nabi Muhammad.

Nabi sendiri dikaruniai empat anak perempuan dari pernikahannya dengan Khadijah binti Khuwaylid, yakni Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, dan Fatimah az-Zahra.

Dikutip dari biografi Usman Bin Affan, wafatnya Sayyidah Ruqayyah sendiri terjadi ketika perang Badar berkecamuk. Ini perang besar dalam sejarah dan waktu itu Nabi sedang tidak bersama putrinya.

Ruqayyah ditinggalkan di Madinah bersama suaminya, Usman bin Affan, lantaran Ruqayyah sedang sakit. Jelang akhir Ramadan—sejarawan berbeda soal tanggal, ada yang 17, 20 dan 23 Ramadan, sosok Sayyidah Ruqayyah berpulang.

Dikisahkan, Ruqayyah sakit tak lama setelah anaknya, Abdullah pada usia 6 tahun wafat. Ia begitu bersedih dan kesedihan ini membuatnya jatuh sakit hingga wafat. 

Dikutip dari biografi Usman bin Affan karya Abdul Syukur Al-Azizi kabar kematian Ruqayyah bersamaan dengan datangnya kabar kemenangan umat Islam di Perang Badar. Rasululllah pun segera pulang ke Madinah.  

"Ketika memasuki kota Madinah, Rasulullah disambut dengan pemakaman Ruqayyah," tulisnya hal.29.

Baca Juga: 17 Ramadan, Kisah Pilu Wafatnya Aisyah Istri Nabi Muhammad

Ruqayyah, Nama Abadi dalam Sejarah Islam

Sayyidah Ruqayyah sendiri lahir pada 603 Hijriah atau 20 tahun sebelum hijrah pertama umat Islam.

Sayyidah Ruqayyah memiliki julukan yang abadi dalam sejarah Islam. Julukan tersebut adalah kunyah ‘Dzatu Hijratain’ yang bermakna perempuan yang melakukan dua kali hijrah.

Dalam sejarah, sosok Ruqayyah memang hijrah dua kali dari Makkah ke Hababbasyah dan dari Makkah ke Madinah.

Hijrah pertama atas perintah Nabi, ketika umat Islam dalam posisi terdesak oleh Quraisy yang keras terhadap ajaran Nabi. Lantas, mereka pun pergi ke Habbasyah, sebuah negeri di Afrika dan diterima baik di sana. Tapi, kerinduan terhadap kampung halamannya, Makkah, tetap saja membuncah di dada keduanya. 

Ketika berada di Habbasyah dan mendengar kondisi Makkah berangsur membaik, Usman bin Affan dan Ruqayyah pun kembali ke Makkah. Namun, kondisi Makkah justru memburu. Umat Islam diembargo secara sosial dan ekonomi oleh Quraisy.

Nabi pun menyuruh keduanya balik ke Madinah. Itulah yang menyebabkan, Sayyidah Ruqayyah mendapatkan julukan sebagai perempuan dalam sejarah yang dua kali hijrah.

Ia wafat pada usia 22 tahun dan dimakamkan di Baqi', area pemakaman di sekitar Masjid Nabawi. 

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU