> >

Mengenal Jemaah Islam Aboge, Lebaran Berbeda dari Pemerintah dengan Perhitungan Kalender Jawa

Cerita | 4 Mei 2022, 12:02 WIB
Jemaah Islam Aboge yang berlebaran hari ini di Ngawi, Jawa Timur. (Sumber: Kompas.com/purwanto)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Umat Islam pengikut perhitungan Alif Rebo Wage atau dikenal dengan nama Jemaah Aboge di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, melaksanakan Salat Idulfitri 2022 pada hari ini, Rabu (4/5/2022).

Dalam perhitungan atas keyakinan Jemaah Aboge secara turun-temurun, Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriah akan jatuh di tanggal tersebut.

Sesepuh pengikut Aboge di Desa Cibangkong, Kecamatan Pekuncen, Banyumas, Santibi menjelaskan, dalam perhitungan Aboge tahun 2022 ini bertepatan dengan tahun Jawa Alip atau Alif.

"Dalam rumus Aboge, awal tahun Alip atau 1 Muharam jatuh pada hari pasaran Rebo (Rabu) Wage," kata Santibi dikutip dari Kompas.com pada Rabu (4/5/2022).

Tidak hanya di Purbalingga saja, tapi jemaah Islam di Aboge di sejumlah tempat seperti Ngawi dan Purbalingga juga baru lebaran idulfitri 2022 pada hari ini, Rabu Wage atau bertepatan dengan Rabu 4 April 2022. 

Lantas, apa dan bagaimana jemaah Aboge itu?

Baca Juga: Umat Islam Jemaah Aboge di Banyumas Lebaran Besok, Rabu 4 Mei 2022

Mengenal Jemaah Islam Aboge

Dikutip dari buku Sejarah & Kebudayaan Islam Periode Klasik (Abad VII-XII M) yang ditulis oleh Prof Ismail Faisal hal. 39, Penganut Islam Aboge atau Alif-Rebo-Wage (A-bo-ge) merupakan penganut aliran yang diajarkan Raden Rasid Sayid Kuning.

Perhitungan yang dipakai aliran Aboge telah digunakan para wali sejak abad ke-14 dan disebarluaskan oleh ulama Raden Rasid Sayid Kuning dari Pajang.

Merujuk penelitian lapangan Elva Laily, Srinthil, Pusaka Saujana Lereng Sumbing, Islam Aboge bukanlah suatu aliran keagamaan tersendiri.

Pasalnya laiknya penganut Islam umumnya, masyarakat yang memeluk Islam Aboge juga menjalankan syariat Islam seperti salat lima waktu dan puasa pada Ramadan. Namun pelaksanaan ritual Islam-nya seringkali disertai pelbagai praktik ritus yang bersumber dari tradisi lokal.

"Sekali lagi, Islam Aboge bukanlah aliran atau bentuk ajaran tersendiri. Aboge sendiri merupakan akronim dari Alip-Rebo-Wage, yang merupakan jenis perhitungan kalender Jawa menggunakan sistem satu windu (delapan tahun) untuk menyelesaikan satu periode waktu," tulisnya dikutip dari portal Indonesia.go.id

Para penganut Islam Aboge meyakini, dalam kurun waktu delapan tahun atau satu windu terdiri dari tahun Alif, Ha, Jim Awal, Za, Dal, Ba/Be, Wawu, dan Jim Akhir serta dalam satu tahun terdiri 12 bulan dan satu bulan terdiri atas 29-30 hari dengan hari pasaran berdasarkan perhitungan Jawa, yakni Pon, Wage, Kliwon, Manis (Legi), dan Pahing. 

Nah, penganut Islam Aboge memiliki perhitungan sendiri untuk menentukan tanggal 1 Syawal maupun peringatan Hari Besar Islam lainnya.

Dalam hal ini, hari dan pasaran pertama pada tahun Alif jatuh pada Rabu Wage (Aboge), tahun Ha pada Ahad/Minggu Pon (Hakadpon), tahun Jim Awal pada Jumat Pon (Jimatpon), tahun Za/Je pada Selasa Pahing (Zasahing), tahun Dal pada Sabtu Legi (Daltugi), tahun Ba/Be pada Kamis Legi (Bemisgi), tahun Wawu pada Senin Kliwon (Waninwon), dan tahun Jim Akhir pada Jumat Wage (Jimatge).

Penganut Islam Aboge meyakini tahun 1443 Hijriah merupakan tahun Alif, sehingga tanggal 1 Muharam jatuh pada Rabu Wage (hari Rabu dengan pasaran Wage) yang selanjutnya patokan atau hari pertama dan pasaran pertama pada tahun tersebut.

Dalam menentukan tanggal perayaan hari-hari besar agama Islam, penganut Aboge memiliki rumusan tersendiri yang mengacu pada hitungan sesuai tahun berjalan.

Misalnya Donemro/Sanemro (Ramadhan/Puasa jatuh pada hari keenam pasaran kedua) untuk menentukan tanggal 1 Ramadhan serta Waljiro (Syawal jatuh pada hari pertama pasaran kedua) untuk menentukan tanggal 1 Syawal.

Berdasarkan rumusan tersebut, tanggal 1 Ramadhan 1443 Hijriah jatuh pada Senin Kliwon, 4 April 2022. Sementara untuk 1 Syawal 1443 Hijriah jatuh pada Rabu Kliwon, 4 Mei 2022. 

Polisi Amankan Idulfitri jemaah Aboge 

Anggota Kepolisian Sektor Wangon mengamankan pelaksanaan Shalat Id yang digelar penganut Islam Aboge (Alif Rebo Wage) di Masjid Jami Baitussalam, Desa Cikakak, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu.

Saat ditemui di Desa Cikakak, Kepala Polsek Wangon Ajun Komisaris Polisi Suprijadi mengatakan kegiatan pengamanan tersebut melibatkan tiga anggota Polsek Wangon dan Koramil Wangon.

"Tujuannya untuk mengamankan kegiatan masyarakat. Kami mengantisipasi kemungkinan adanya gangguan atau hal-hal lain di luar dugaan," katanya dikutip dari Antara.

Dalam hal ini, Salat Id di Masjid Jami Baitussalam diikuti sekitar 500 jamaah Aboge. Sementara saat silaturahmi digelar usai Shalat Id, tidak hanya diikuti jamaah Aboge, juga melibatkan warga yang telah merayakan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriah pada pada hari Senin (2/5).

Kapolsek mengatakan berdasarkan informasi, pelaksanaan Salat Id penganut Islam Aboge dipusatkan di Masjid Jami Baitussalam karena warga di Dusun Gandarusa telah melaksanakannya pada hari Senin (2/5) meskipun perayaannya pada hari Rabu (4/5).

Selain di Kecamatan Wangon, penganut Islam Aboge di Kabupaten Banyumas juga tersebar di sejumlah kecamatan, antara lain Ajibarang, Pekuncen, dan Gumelar.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU