> >

Repotnya Nasabah Saat BSI Gangguan, Sampai Beralih Buka Rekening Bank Lain

Perbankan | 11 Mei 2023, 11:42 WIB
Tampilan layar ATM BSI di Cilegon, Rabu (10/5/2023). Gangguan layanan Bank Syariah Mandiri (BSM) yang terjadi sejak Senin (8/5/2023) lalu masih terjadi hingga sekarang, Kamis (11/5/2023) pagi. (Sumber: Istimewa)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Gangguan layanan Bank Syariah Mandiri (BSM) yang terjadi sejak Senin (8/5/2023) lalu masih terjadi hingga sekarang, Kamis (11/5/2023) pagi. 

Afra Afifah (35) seorang pedagang online mengaku, para agen penjual dan pelanggannya masih tidak bisa mengakses ATM BSI. Afra juga masih tidak bisa bertransaksi menggunakan aplikasi mobile banking BSI miliknya. 

Kepada Kompas TV, Afra bercerita sebenarnya dirinya punya beberapa rekening. Namun pada Senin kemarin, posisi uangnya untuk berjualan sebagian besar berada di rekening BSI. Nilainya mencapai puluhan juta rupiah. 

Maka, ketika layanan BSI bermasalah, Afra pun kelimpungan. 

"Jadinya mau transfer-transfer ke supplier kan jadi tertunda. Otomatis barang ya enggak bisa cepat sampai. Lama juga aku dapat duitnya," kata Afra saat dihubungi, Kamis (11/5).

Baca Juga: BSI Selidiki Dugaan Serangan Siber yang Bikin Mobile Banking Sampai Layanan Teller Eror

"Aku pikir sudah pulih kemarin. Karena kemarin pagi sempat bisa memang. Pas bisa itu, aku transfer deh pecah duit ke beberapa rekening lain yang aku punya selain BSI. Eh enggak tahunya abis itu error lagi," tambahnya. 

Ia pun menyesal kenapa tidak langsung mengosongkan rekening BSI nya saat itu juga. Apalagi suami Afra hanya memiliki rekening BSI. Otomatis selama 4 hari ini, Afra meminjamkan uangnya kepada suaminya. 

Tak yakin kapan gangguan selesai diperbaiki, Afra pun memutuskan membuka rekening baru di Bank Muamalat. 

"Ya jadinya aku buka rekening baru di Muamalat dan rekeningku di BCASyariah yang selama ini aku pakai buat tabungan pribadi. Jadi aku open public juga," ujarnya. 

Baca Juga: Dirut BSI Minta Maaf Atas Layanan Eror, Tegaskan Jaga Keamanan Data Nasabah

Afra pun mencoba mengambil pelajaran dari peristiswa ini, yakni jangan menempatkan mayoritas atau semua uangnya di satu rekening. Apalagi untuk keperluan berbisnis. 

"Aku juga enggak bisa dapat duit dari customer yang punya rekeningnya di BSI doang. Ya otomatis terganggu banget lah. Belum lagi bayaran sekolah anak dan rekeningnya yang cuma BSI," tuturnya. 

Selain Afra, ada juga cerita Pradany Hayyu (36) yang kini terus memantau media sosial BSI. Pasalnya, uang tunai yang ia pegang sudah menipis. Dan semua uangnya untuk kebutuhan sehari-hari ada di rekening BSI. 

"Mati gaya aku. Soalnya duit belanja di sana semua. Ini kebantu masih ada cash dikit," kata Hayyu kepada Kompas TV

 

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU