> >

Perusahaan Grup Bakrie yang Produksi Bus Listrik Resmi IPO, Kantongi Dana Rp875 M

Ekonomi dan bisnis | 20 Juni 2023, 04:15 WIB
Komisaris Utama PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. Anindya Bakrie. Setelah resmi IPO, VKTR menjadi perusahaan publik pertama di Indonesia, yang mengkhususkan diri dalam pengembangan dan produksi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB/EV) di segmen kendaraan komersial atau heavy mobility. (Sumber: Kontan.co.id/Baihaki)

JAKARTA, KOMPAS.TV- PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) resmi mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (19/6/2023). 

Selama masa penawaran umum saham perdana, perusahaan milik Grup Bakrie ini mengalami oversubscribed 38 kali. VKTR pun berhasil mengantongi dana segar sebanyak Rp875 miliar dalam IPO. Harga saham VKTR dilepas Rp100 per lembar saat IPO. 

Setelah resmi IPO, VKTR menjadi perusahaan publik pertama di Indonesia yang mengkhususkan diri dalam pengembangan dan produksi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB/EV) di segmen kendaraan komersial atau heavy mobility.

Adapun produk utama VKTR adalah berupa EV Bus dan EV Truck. Komisaris Utama VKTR Anindya N Bakrie mengatakan, kebutuhan bus di Jakarta saja cukup tinggi sehingga menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. 

Baca Juga: Luhut Soal Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik: Tidak Bisa Selesai Satu Periode Presiden

“Data menunjukkan bahwa kebutuhan bus di Jakarta saja mencapai lebih dari 10.000 unit hingga 2030. Jika memperhitungkan potensi di seluruh Indonesia, angka tersebut dapat meningkat hingga 20 kali lipat lebih besar,” kata Anindya dalam IPO VKTR, seperti dikutip dari Antara

Dalam menjalankan bisnis produksi bus listrik, VKTR menjalin kerja sama strategis dengan BYD Auto, perusahaan asal China yang merupakan produsen bus terbesar di dunia. 

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono menyatakan saat ini VKTR telah menyediakan 30 unit bus merek BYD yang dioperasikan oleh TransJakarta dan dalam waktu dekat akan menambahkan 22 unit bus lagi dengan merek yang sama.

“VKTR saat ini mengimpor bus tipe K-9 secara CBU (completely built-up) langsung dari pabrik BYD di Shenzhen, Cina. Namun, kami juga tengah merintis pembangunan fasilitas perakitan di Indonesia melalui kemitraan dengan mitra lokal Trisakti yang berpengalaman," jelas Gilarsi. 

Fasilitas perakitan KBLBB bus VKTR akan berlokasi di Magelang, Jawa Tengah, dengan kapasitas perakitan yang direncanakan mencapai 500 unit per tahun pada tahap awal dan akan ditingkatkan menjadi 3 ribu unit per tahun dengan penggunaan TKDN sesuai peraturan pemerintah.

Baca Juga: Pengguna Motor Listrik Kini Bisa Bertukar Baterai dan Charger Meski Berbeda Merek

Gilarsi memaparkan, sebanyak 40,29 persen dari dana yang diperoleh VKTR dari penawaran umum akan dialokasikan untuk belanja modal atau Capital Expenditure (CAPEX) guna mendukung pengembangan produk dan fasilitas produksi.

Sekitar 11,69 persen akan diberikan kepada perusahaan anak VKTR, yaitu PT Bakrie Autoparts (BA) dalam bentuk penyertaan modal guna meningkatkan daya saing di sektor komponen kendaraan listrik.

Selain itu, sekitar 2,51 persen akan digunakan untuk melunasi utang kepada PT Tambara Tama Mandiri (TTM), sekitar 1,40 persen akan digunakan untuk melunasi utang kepada PT Andara Multi Sarana (AMS), dan sisanya sebesar 44,11 persen akan dialokasikan untuk modal kerja dan operasional guna memenuhi kebutuhan operasional VKTR.

Gilarsi berharap dengan suksesnya IPO ini, VKTR dapat menjalankan rencana bisnis dengan optimal sesuai jadwal yang telah ditetapkan, didukung oleh dana yang diperoleh dari Penawaran Umum.

“Kami berkomitmen tidak hanya untuk mendistribusikan kendaraan listrik, mulai dari bus listrik, tetapi juga untuk memproduksi kendaraan listrik di masa depan guna memberikan kontribusi yang lebih tinggi terhadap tingkat kandungan dalam negeri,” terangnya. 

 

 

 

Penulis : Dina Karina Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Antara


TERBARU