> >

Sambut Pertumbuhan Ekonomi 5,17 Persen, Jokowi: Jangan Takut Tekanan Uni Eropa, Harus Punya Nyali!

Ekonomi dan bisnis | 10 Agustus 2023, 15:21 WIB
Ilustrasi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2023 sebesar 5,17 persen secara tahunan, dibanding periode yang sama tahun 2022 (year on year/yoy). (Sumber: Gramedia.com)

Di kesempatan yang sama, Presiden menekankan, Indonesia akan mendapat nilai tambah yang berlipat ganda dengan hilirisasi industri. Banyak penerimaan dan manfaat nyata dari hilirisasi industri.

"Dari Rp17 triliun menjadi Rp450 triliun itu, negara akan mendapatkan berlipat-lipat dari pajak perusahaan, dari pajak karyawan, dari royalti, dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP), dari bea ekspor, dari royalti," ujar Presiden.

"Dari sinilah negara mendapatkan penerimaan, mendapatkan pendapatan, dan ditransfer lagi ke daerah, ditransfer untuk dana desa, ditransfer untuk bantuan sosial, dapatnya dari situ," lanjutnya.

Baca Juga: Airlangga Hartarto: Pertumbuhan Ekonomi RI di Atas Vietnam, Singapura, dan AS

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Lampaui Ekspektasi Pasar

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal II-2023 sebesar 5,17 persen, yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), di atas perkiraan analisis pasar.

“Pertumbuhan ekonomi nasional melanjutkan tren di atas 5% selama tujuh triwulan berturut-turut, lebih tinggi dari ekspektasi pasar bahkan dengan basis pertumbuhan yang tinggi di periode yang sama tahun sebelumnya."

"Ini menunjukkan resiliensi aktivitas ekonomi nasional di tengah perlambatan global,” jelas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu, Senin (7/8/2023), dikutip dari laman Kementerian Keuangan.

Capaian nasional ini lebih tinggi dibandingkan mayoritas negara dan kawasan, termasuk Vietnam, Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Korea Selatan yang tumbuh masing-masing sebesar 4,1%; 0,6%; 2,6%; dan 0,9% (yoy) pada periode yang sama.

 

Penulis : Hariyanto Kurniawan Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU