> >

Bahlil Siap Mundur dari Menteri Investasi jika Terbukti Main Uang di Rempang Eco City

Ekonomi dan bisnis | 3 Oktober 2023, 06:30 WIB
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan dirinya siap mundur dari jabatannya, jika terbukti bermain uang dalam proyek Rempang Eco City. (Sumber: Instagram @bahlillahadalia)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan dirinya siap mundur dari jabatannya jika terbukti bermain uang dalam proyek Rempang Eco City.

Pernyataan itu diucapkan Bahlil menanggapi anggota Komisi VI DPR RI, Nusron Wahid, yang menyebut ada pihak yang meminta dana di proyek Rempang.

Nusron mengatakan, oknum tersebut mengatasnamakan Bahlil dan meminta dana sebesar 6-10 dolar AS per meter dari luas proyek Pulau Rempang yang mencapai 17.600 hektar.

"Ini menjadi sensitif di mana-mana sehingga nanti orang jangan sampai salah menafsirkan, Rempang didahulukan, (karena) 17.600 hektar tanah adat, 6-10 dolar per meter dari 17.600 hektar, berapa itu bos? Yang lain sementara itu tidak diurus," kata Nusron dalam rapat kerja Komisi VI DPR dengam Kementerian Investasi di Gedung DPR, Jakarta, Senin (2/10/2023).

Baca Juga: DPR Minta Investor di Rempang Serap Pekerja Lokal dan Pakai Bahasa yang Mudah Dimengerti

Bahlil pun meminta kepada Nusron untuk menyebut pengusaha yang bisa mengatur dirinya dalam proyek Rempang. 

"Coba tunjukkan kepada saya siapa pengusaha yang bisa main-main ke saya. Kalau itu ada, saya berhenti hari ini. Kalau ada pengusaha yang bisa atur saya untuk main-main dalam konteks urusan uang, katakanlah, tolong tunjukkan kepada saya. Saya akan berhenti di ruangan ini," ujar Bahlil seperti dikutip dari Kompas.com.

Ia menyampaikan, tidak ada perlakuan khusus pemerintah terhadap proyek Rempang dan para investornya, dibanding proyek lainnya.

Bahlil menjelaskan, Kementerian Investasi telah melakukan proses verifikasi berkali-kali terhadap Xinyi Group, perusahaan asal China yang akan membuka pabrik kaca di Rempang.

"Setelah saya ke sana, ketemulah sama investor dan saya ketemu langsung perusahaannya. Saya lihat pabriknya dan saya yang meminta mereka untuk datang. Sekali lagi saya clear-kan, kami tidak pernah membeda-bedakan perusahaan. Itu insyaallah lah, Pak Nusron sangat kenal saya," tutur Bahlil. 

Baca Juga: Cerita Bahlil soal Awal Konflik Rempang: Petugas Pasang Patok Lahan, Dikira Mau Relokasi Warga

Penulis : Dina Karina Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas.com


TERBARU