> >

Jokowi Saksikan Penandatanganan Perjanjian Divestasi Vale, Indonesia Jadi Pemegang Saham Terbesar

Ekonomi dan bisnis | 19 November 2023, 04:35 WIB
Presiden Joko Widodo menyambut baik peningkatan saham MIND ID pada PT Vale Indonesia Tbk sebesar 14 persen. Hal itu ia sampaikan dalam pertemuan dengan menggelar pertemuan dengan CEO Vale Base Metal, Deshnee Naido, di Hotel Four Season, San Francisco, Amerika Serikat, pada Jumat (17/1/2023). (Sumber: BPMI Setpres)

SAN FRANCISCO, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo menyambut baik peningkatan saham MIND ID pada PT Vale Indonesia Tbk sebesar 14 persen.

Hal itu ia sampaikan dalam pertemuan dengan menggelar pertemuan dengan CEO Vale Base Metal, Deshnee Naido, di Hotel Four Season, San Francisco, Amerika Serikat, pada Jumat (17/1/2023).

Dalam pertemuan itu, Jokowi juga turut menyaksikan penandatanganan perjanjian induk antara MIND ID dengan Vale Canada dan Sumitomo Metal Mining Co. Ltd mengenai divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk.

“Divestasi ini akan menjadikan MIND ID sebagai pemegang saham terbesar Vale, sehingga MIND ID dan Vale Canada bisa melakukan kontrol bersama atas Vale,” kata Jokowi dikutip dari keterangan resmi Sekretariat Presiden. 

Baca Juga: Jokowi Bertemu Chairman ExxonMobil di San Francisco, Bahas Investasi 15 Miliar Dollar AS

Presiden Jokowi pun mengapresiasi dukungan Vale terhadap upaya hilirisasi yang lebih maju di Indonesia. Salah satunya adalah kerja sama Vale dengan Ford dan Zhejiang Huayou, untuk pembangunan smelter dan refinery bahan baterai kendaraan listrik di Blok Pomalaa, Sulawesi Tenggara.

“Indonesia juga menghargai komitmen Vale untuk bermitra dengan Indonesia dan keberpihakan Vale dalam mendorong agar Indonesia dapat ikut menikmati insentif IRA dari Amerika Serikat,” ujar Jokowi. 

Kepala Negara juga berharap agar dukungan Vale terhadap upaya transisi energi bersih di Indonesia yang menjujung aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola atau Environmental, Social, and Governance (ESG) bisa semakin kuat.

“Terima kasih atas komitmen penerapan prinsip ESG Vale termasuk melestarikan keanekaragaman hayati melalui pengembangan Taman Kehati, Sulawesi Selatan yang sudah saya resmikan akhir Maret lalu,” ucapnya. 

Baca Juga: Jokowi Sebut Pembahasan Penambahan Saham RI di Freeport dan Perpanjangan Izin Kelar Akhir November

Sebelum divestasi 14 persen, pemegang saham terbesar Vale Indonesia adalah Vale Canada dengan kepemilikan saham 43,79 persen. Berikutnya, MIND ID dengan kepemilikan 20 persen, dan Sumitomo Metal Mining sebesar 15,03 persen. Sedangkan, kepemilikan publik pada Vale sebesar 21,18 persen.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif belum bisa mengungkap berapa harga yang disepakati para pihak yang terlibat dalam divestasi saham itu.

"Nanti harganya belum, buru-buru saja tetapi yang penting harus lebih murah dari harga pasar," kata Arifin seperti dikutip dari Antara, Jumat (17/11/2023). 

Sebelumnya, Arifin melaporkan bahwa Vale Indonesia telah melakukan divestasi saham sebesar 14 persen kepada Holding Industri Pertambangan MIND ID.

Baca Juga: Bicara di APEC CEO Summit, Jokowi Bilang RI akan Buat 300.000 Mobil Listrik di 2030

"Sudah diputuskan, jadi yang dilepas oleh Vale adalah 14 persen, grup ya. Jadi, dengan itu, MIND ID bisa 34 persen dan itu mayoritas di antara yang lain," sebutnya pada Jumat (10/11).

Ia mengatakan bahwa pada dasarnya Vale Indonesia hanya perlu melakukan divestasi sebesar 11 persen saham untuk memenuhi syarat peralihan status kontrak karya (KK) menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK), yakni minimal 51 persen saham kepada investor nasional atau pemerintah.

"Saham yang sudah didivestasi Vale sudah 40 persen, 20 persen diambil BUMN, 20 persen publik. Ke publik karena dulu ditawarkan Vale untuk diambil BUMN tetapi waktu itu BUMN tidak respons dan waktu itu belum ada MIND ID," terangnya. 

"Untuk itu, pemerintah secara resmi menyampaikan ke Vale bahwa sebagai pengalihannya harus di-go public-kan dalam negeri, sekarang masih ada sisa 11 persen," tambahnya. 

 

 

Penulis : Dina Karina Editor : Vyara-Lestari

Sumber :


TERBARU