> >

Sri Mulyani Sebut Dana APBN 2023 Banyak Keluar untuk Subsidi Energi dan Bansos

Ekonomi dan bisnis | 23 November 2023, 15:08 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat berbicara dalam acara Hajatan Politik & Arah Ekonomi Bisnis 2024 di Jakarta, Kamis (23/11/2023). Ia mengungkapkan APBN 2023 banyak digunakan untuk subsidi energi dan program bantuan sosial. (Sumber: Instagram @smindrawati)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 banyak digunakan untuk subsidi energi dan program bantuan sosial (bansos). 

Belanja negara juga digunakan untuk pembangunan nasional dan daerah. Pemanfaatan APBN, kata dia, memang ditujukan untuk melindungi masyarakat dan perekonomian Indonesia.

“Masyarakat dilindungi baik itu dari harga komoditas, inflasi yang menggerogoti harga pangan, dan kecenderungan harga energi yang terus volatile (mudah berubah, red),” kata Sri Mulyani dalam acara Hajatan Politik & Arah Ekonomi Bisnis 2024 di Jakarta, Kamis (23/11/2023).

Ia menyampaikan, dengan membiayai subsidi energi dan bansos, APBN telah berperan sebagai shock absorber atau peredam gejolak ekonomi dari faktor eksternal maupun internal. 

Baca Juga: Pengamat Nilai Efektivitas Bansos Berkurang Jelang Pemilu, Pendataan Juga Longgar

"APBN sebagai shock absorber harus membelanjakan cukup besar untuk subsidi kompensasi (energi) juga bantuan sosial," ujarnya dalam acara yang juga disiarkan secara virtual tersebut. 

Selain bansos-bansos yang sudah ada sejak tahun-tahun sebelumnya, pemerintah meluncurkan bansos baru di penghujung 2023.

Seperti dilansir Kompas.tv, Sri Mulyani mengatakan kebijakan tersebut dilakukan dalam rangka merespons gejolak ekonomi global, perlambatan ekonomi China, dan kemarau panjang akibat el nino.

“Saya ingin menyampaikan beberapa langkah kebijakan APBN untuk menjaga stabilitas dan menjaga momentum pemulihan ekonomi di tengah deraan dan tekanan yang sekarang ini terjadi dari ekonomi global. Juga ada faktor el nino yang kita lihat memukul terutama masyarakat kita yang berpendapatan rendah,” katanya dalam konferensi pers APBN KiTa di Jakarta, Rabu, 25 Oktober 2023.

Ia menerangkan, el nino mengakibatkan lonjakan harga komoditas seperti beras yang memicu tekanan inflasi tinggi.

Selain itu, tingginya suku bunga di negara maju dan melemahnya proyeksi perekonomian global menimbulkan dampak yang sangat terasa terhadap perekonomian dan masyarakat.

Baca Juga: Momen Jokowi Takjub dengan Pertanyaan Anak SD soal Pembangunan di Papua

“Maka APBN perlu untuk memberikan perlindungan dengan penebalan bansos. Ini supaya terutama masyarakat rendah yang berpendapatan rendah kita juga ingin memperkuat kegiatan ekonomi terutama di level grassroot (akar rumput) dengan UMKM," ujar Sri Mulyani. 

"UMKM kita juga kita ingin terus dorong, terutama untuk penyaluran KUR (kredit usaha rakyat) dan juga kita ingin makin meningkatkan terutama sektor properti perumahan,” tambahnya. 

Berikut empat kebijakan pemerintah untuk menjaga stabilitas dan pemulihan ekonomi:

1. Bansos Beras

Sri Mulyani menjelaskan, paket kebijakan pertama adalah penebalan bansos berupa tambahan bantuan beras. Kebijakan ini bertujuan menjaga daya beli, stabilisasi harga, dan pengendalian inflasi. Seperti diketahui, harga beras terus naik dalam beberapa bulan terakhir. 

"Tambahan bantuan beras akan diberikan kepada 21,3 juta kelompok penerima manfaat (KPM) sebanyak 10 kilogram pada bulan Desember, dengan total kebutuhan anggaran Rp2,67 triliun," ucapnya. 

Penulis : Dina Karina Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : KOMPAS TV


TERBARU