Bahlil Akui Investor Mulai Ragu karena Ada Capres yang Kritik Pembangunan IKN
Ekonomi dan bisnis | 5 Desember 2023, 10:33 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengakui mulai muncul keraguan investor soal Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Pasalnya, ada pasangan capres-cawapres yang mengkritik pembangunan IKN.
"Sekarang kan banyak investor yang mulai nanya, mulai ada keraguan. Karena ada beberapa capres yang menyampaikan visi dan misinya itu melahirkan keraguan bagi investor," kata Bahlil di acara peresmian Media Center Indonesia Maju di kawasan Menteng, Jakarta, Senin (4/12/2023).
Bahlil memang tidak menyebut siapa capres yang dimaksud. Namun, sebelumnya capres nomor urut 1 Anies Baswedan menyatakan pembangunan IKN tidak meratakan pertumbuhan ekonomi karena hanya membangun kota di tengah hutan.
Partai pendukung Anies, PKS, bahkan dengan tegas menyatakan ibu kota akan tetap di Jakarta jika Anies menang Pilpres.
Baca Juga: Soal Pembangunan IKN, Ganjar: Siapapun Wajib Hukumnya untuk Melaksanakan
Bahlil menyampaikan kepada para investor, jika proyek IKN punya landasan hukum kuat berupa Undang-Undang IKN.
"Masa tiba-tiba mau bilang batalkan, ya kami harus mampu menjawab itu dengan baik," ujarnya.
Mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) itu juga menyebut, dalam pembentukan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, hampir semua parpol di DPR menyetujuinya, termasuk PKB. Seperti diketahui, cawapres Anies yaitu Muhaimin Iskandar adalah Ketua Umum PKB.
"Tadi saya katakan bahwa IKN itu kan perintah undang-undang, dan itu sudah ada undang-undangnya. Dan dari semua partai yang ada, pendukung pemerintah, semua mendukung termasuk PKB. Itu satu. Yang kedua, karena itu perintah undang-undang, maka wajib, pemerintah siapa pun wajib melaksanakan," tuturnya.
Baca Juga: Jokowi Minta Kementerian Lain Contoh PUPR dalam Realisasi Anggaran
Ia menegaskan, pemerintah tidak begitu saja memilih Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur sebagai lokasi IKN. Keputusan itu diambil setelah melakukan berbagai kajian yang melibatkan para ahli di bidangnya.
Kalimantan dipilih karena lokasinya di bagian tengah Indonesia.
"Karena di situ titik tengah. Titik tengah mendekatkan diri (pemerintah) pada Sulawesi, Bali, NTT, Maluku, Papua dan Jawa juga dekat ke sana," sebutnya.
Bahlil menyatakan pembangunan IKN sudah berjalan. Mulai dari pembangunan gedung pemerintahan, hotel, rumah sakit, sampai mal kini tengah dikerjakan.
"Investasi Agustus 2024, kita akan melakukan upacara di sana. Dan sekarang hotel bintang lima udah jalan dan gak ada masalah. Sebagian jalan, sebagian bertahap," ungkapnya.
Penulis : Dina Karina Editor : Vyara-Lestari
Sumber :