Saat Jokowi Promosikan Minyak Makan Merah: Lebih Murah, Lebih Bergizi, Lebih Enak
Ekonomi dan bisnis | 14 Maret 2024, 15:23 WIBPresiden pun mengajak masyarakat untuk menggunakan produk dalam negeri tersebut sebagai langkah mendukung pemasaran dan konsumsi produk yang berkelanjutan.
Baca Juga: Pantauan Harga Pangan Jabodetabek Jelang Ramadan 7 Maret 2024, Minyak Goreng dan Daging Ayam Naik
“Jadi yang hadir di sini, pakai. Saya nanti mau beli mau nyoba juga. Jadi semuanya kalau beli, artinya pemasarannya tidak usah ke mana-mana,” ucap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Ia menekankan, pembukaan pabrik tersebut juga merupakan bagian dari upaya hilirisasi, yaitu proses peningkatan nilai tambah komoditas melalui pengolahan menjadi produk jadi.
“Jangan jual TBS, jangan jual CPO, kalau bisa jadikan barang-barang jadi seperti ini. Ini bagus sekali,” tegasnya.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam acara peresmian tersebut yakni Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) Teten Masduki.
Kemudian Pj. Gubernur Sumatera Utara Hassanudin, Bupati Deli Serdang Muhammad Ali Yusuf Siregar, dan Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani.
Baca Juga: Mendag Pastikan HET Minyak Goreng Tetap Rp14.000 selama Ramadan hingga Idulfitri 2024
Dikutip dari laman resmi Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), minyak makan merah atau sering disebut dengan minyak sawit merah merupakan salah satu produk turunan kelapa sawit.
Pengolahan minyak makan merah tidak melalui proses pemucatan untuk mempertahankan kandungan karotenoidnya.
Minyak makan merah dianggap sebagai produk yang ideal karena alami, non-GMO, bebas trans-fat, bebas PHO (partially hydrogenated oil) dan diproses pada suhu rendah.
Minyak makan merah dapat dikonsumsi secara langsung maupun tidak langsung.
Kelemahannya jika dikonsumsi secara langsung adalah menimbulkan rasa getir dan bau palmy yang masih tercium, serta warnanya yang merah pekat.
Oleh karena itu, dapat digunakan sebagai pewarna alami, serta dapat dibuat menjadi produk olahan UKM seperti margarin, keju nabati, fat replacer, bahkan dapat diformulasi pada produk sabun alami dan produk perawatan kulit (skincare).
Penulis : Dina Karina Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : KOMPAS TV