> >

Bukan Cuma Konsumen, Penipuan QRIS juga Menyasar Penjual: Ini Tips Menghindarinya

Perbankan | 30 Juni 2024, 18:35 WIB
Berbagai modus penipuan baru di industri keuangan terus muncul mengelabui para korban. Terbaru marak penipuan QRIS palsu dalam metode pembayaran. (Sumber: BRI)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Berbagai modus penipuan baru di industri keuangan terus bermunculan mengelabui para korban. Terbaru marak penipuan QRIS palsu dalam metode pembayaran.

Penipuan ini erat kaitannya saat seseorang melakukan pembayaran untuk membeli sesuatu.

QRIS palsu adalah kode QR tipuan yang meniru identitas pedagang, jenis barang, dan jumlah transaksi.

Sehingga penipu terkesan sudah melakukan pembayaran, tetapi kenyataannya nominal transaksi tidak diterima oleh penjual atau merchant.

Direktur Retail Funding and Distribution BRI Andrijanto menjelaskan, QRIS palsu yang beredar menyerang merchant-merchant QRIS statis (QR Code berisi Merchant ID dan bersifat tetap), yang biasanya ditampilkan dalam sticker atau print-out, dan QR di-generate satu kali.

Baca Juga: Tips Hadapi Penipuan Bermodus "Salah Transfer" dari Pinjol Ilegal, Nomor 1 Wajib Dilakukan

“Agar terhindar dari transaksi QRIS palsu yg marak, merchant agar rutin melakukan monitor terhadap transaksi pembayaran dari customer-nya, apakah sudah diterima dan masuk ke rekening merchant yang terafiliasi dengan QRIS statisnya,” kata Andrijanto dalam keterangan tertulisnya, Minggu (30/6/2024). 

Ia menyampaikan, hal ini tentunya akan mudah dilakukan oleh merchant QRIS BRI yang sudah memiliki aplikasi BRImerchant.

Melalui aplikasi tersebut, merchant dapat mengetahui apabila transaksi pembayaran yang dilakukan customer sukses.

Andrijanto menuturkan, beberapa hal yang harus diperhatikan merchant, mereka harus mengawasi dan memeriksa status pembayaran, memastikan telah menerima notifikasinya. 

Penulis : Dina Karina Editor : Deni-Muliya

Sumber :


TERBARU