> >

Tancap Gas Jalankan Program Ekonomi Biru, Menteri KKP Siap Ganti Pejabat yang Lambat

Ekonomi dan bisnis | 27 Oktober 2024, 11:32 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono. (Sumber: Dokumentasi KKP)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyatakan, program ekonomi biru bisa menjadi penopang ketahanan pangan di masa depan. Yaitu dengan kemandirian pangan di sektor kelautan dan perikanan. 

"Kita dihadapkan dengan berbagai tantangan seiring semakin banyaknya populasi manusia dan perubahan iklim, salah satunya persoalan pangan. Tapi saya optimis, sektor kelautan dan perikanan bisa berkontribusi menjawab tantangan tersebut," kata Trenggono dalam keterangan resminya, Sabtu (26/10/2024). 

Ia menjelaskan, ada lima kebijakan yang harus diterapkan agar ekonomi biru bisa menopang ketahanan pangan. Namun kuncinya adalah keseimbangan antara kepentingan ekologi dan ekonomi. 

Sehingga sumber daya alam kelautan dan perikanan bisa terjaga keberlanjutannya dan bisa terus dimanfaatkan oleh masyarakat. 

Baca Juga: [FULL] Wapres Gibran Keluar dari Akmil Magelang Diiringi Marching Band Hingga Bagikan Susu dan Buku

Trenggono menuturkan, pada periode pertamanya di KKP, sebagian besar waktunya dipakai untuk membangun program ekonomi biru beserta regulasi, sebagai roadmap transformasi sektor kelautan dan perikanan. 

Di periode dua inilah, pelaksanaan lima program ekonomi mulai dari perluasan kawasan koservasi, hingga pembersihan sampah plastik di laut, harus dikebut pelaksanaannya.

"Tidak ada waktu lagi untuk santai-santai, saatnya melaju. Program sudah ada, tinggal melanjutkan secara cepat dan tuntas," ujarnya. 

Ia mengatakan ingin bekerja cepat dan tuntas sehingga membutuhkan tim yang siap menyokongnya. 

Baca Juga: Pengamat: Janji Prabowo-Gibran Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Mungkin Tercapai, tapi Banyak Syaratnya

Oleh karena itu, Trenggono meminta seluruh jajajaranya bekerja maksimal menjalankan program ekonomi biru. Mulai dari pembuatan regulasi hingga implementasinya di lapangan.

Ia menegaskan, tidak akan menoleransi para pejabat yang dinilai bekerja lambat menjalankan program ekonomi biru.

“Eselon I yang lambat akan dimasukin ke kotak dulu. Kita ganti yang baru, yang lebih bagus dan lebih cepat. Kita gali terus. Eselon II juga sama, 2025 tidak ada istilahnya toleransi, tidak ada,” ucapnya. 

Selain untuk ketahanan pangan, ekonomi biru juga menjadi salah satu cara untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen di era Prabowo-Gibran. 

Baca Juga: Erick Thohir, Sri Mulyani, dan Luhut jadi Pemateri Hari ke-2 Retreat Kabinet di Magelang

Dalam misi Prabowo-Gibran yang disebut Asta Cita itu, ada beberapa langkah yang terkait dengan pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8 persen, yaitu memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi syariah, ekonomi digital, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.

 

Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU