> >

Hari Kanker Sedunia, Begini Cara Mencegah dan Mendeteksi Dini Kanker Paru

Lifestyle | 4 Februari 2021, 14:38 WIB
Ilustrasi kanker paru. Dalam rangka Hari Kanker Sedunia, Kamis (4/2/2021), pakar mengajak masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat untuk mencegak kanker paru. (Sumber: SHUTTERSTOCK/create jobs 51)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Dokter spesialis paru di Rumah Sakit Premier Jatinegara, Kasum Supriadi mengatakan bahwa gaya hidup yang tak sehat bisa menjadi salah satu faktor timbulnya kanker paru.

Bertepatan dengan Hari Kanker Sedunia yang jatuh pada hari ini, Kamis (4/2/2021), banyak pakar yang kembali mengingatkan tentang pentingnya kesadaran terhadap kanker untuk mendorong pencegahan, deteksi dan pengobatannya.

Dilansir dari Antara, Kamis (4/2/2021), sejumlah makanan seperti junk food, kebiasaan merokok yang berlebihan, konsumsi alkohol secara berlebihan dan berat badan yang berlebih bisa meningkatkan risiko kanker paru.

Selain gaya hidup yang tak sehat, Kasum juga mengatakan bahwa perubahan gen atau mutasi DNA yang berkaitan dengan faktor keturunan juga perlu diwaspadai.

Baca Juga: Hari Kanker Sedunia, Ini Cara Lakukan Gerakan SADARI untuk Deteksi Kanker Payudara

Artinya, jika dalam satu keluarga terdapat satu yang terdiagnosa terkena kanker paru, maka, menurut Kasum, anggota keluarga yang lain juga turut menjalani pemeriksaan dini dan berkala agar kanker bisa terdeteksi sejak dini.

Terdapat sejumlah cara untuk mendeteksi kanker paru yang diterangkan oleh Kasum.

Cara mendeteksi kanker paru dapat dilakukan dengan serangkaian proses, mulai dari anamnesa atau wawancara kepada pasien, kemudian pemeriksaan fisis, pemeriksaan penunjang yang meliputi pemeriksaan dahak dan biopsi jaringan paru, foto rontgen dada, CT scan paru dengan zat kontras, dan bronkoskopi atau endoskopi paru.

“Bila dari serangkaian proses pemeriksaan ditemukan pasien mengidap kanker paru, maka dokter paru akan menentukan tindakan medis yang sesuai,” kata Kasum.

Diagnosis kanker paru ini dilakukan jika terdapat sel tumor di saluran pernapasan, parenkim paru atau pada pembungkus paru.

Keluarga yang memiliki anggota yang menderita kanker paru disarankan untuk selalu memastikan suplai oksigen pasien dengan memantau tanda vital pernapasa, tensi, suhu, nadi, dan tingkat saturasi oksigen pasien.

Jika terdapat perubahan yang signifikan, segera konsultasikan ke dokter.

Baca Juga: Bantu Anak Penderita Kanker, Komunitas Ini Buka Jasa Cukur Rambut dan Bayar Seikhlasnya

Hal ini harus menjadi perhatian lebih bagi masyarakat yang rentan terkena kanker paru. Pasalnya, pasien yang sudah menginjak stadium 4, kata Kasum, memiliki angka progresifitas atau stadium lanjut yang cepat.

Pasien-pasien tersebut rata-rata dilaporkan meninggal dunia dalam waktu kurang dari 6 bulan karena faktor infeksi.

Sementara itu, Health Claim Senior Sequis, dr. Yosef Fransiscus mengimbau kepada masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat serta menggunakan asuransi kesehatan sebagai bagian dari perlindungan finansial agar tetap sehat.

Penulis : Fiqih-Rahmawati

Sumber : Kompas TV


TERBARU