> >

Mengapa Gerakan 'No Bra Day' Justru Dianggap Mengobjektifikasi Perempuan

Lifestyle | 13 Oktober 2021, 11:26 WIB
Ilustrasi No Bra Day yang menjadi kontroversi karena dianggap mengobjektifikasi perempuan (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Gerakan 'No Bra Day' atau Hari Tanpa Bra yang diselenggarakan setiap tanggal 13 Oktober memang memiliki tujuan awal sebagai langkah edukasi terkait kanker payudara.

Namun, belakangan, gagasan tersebut justru menuai kritik lantaran bentuk gerakan-gerakan yang mengikutinya.

Salah satunya adalah gerakan mengunggah selfie dengan memperlihatkan area payudara yang tidak memakai bra.

Bagi sebagian orang, gerakan tersebut justru dikecam karena dianggap mengobjektifikasi perempuan dan menseksualkan kanker payudara.

Baca Juga: Polemik ‘No Bra Day’ dan Gerakan Bakar Bra Tahun 60-an

Namun, tak sedikit pula perempuan yang masih mendukung gerakan ini dengan mengunggah foto tanpa bra menggunakan tagar #NoBraDay di sosial media.

Karen Dobres, seorang warga Amerika Serikat yang keluarganya memiliki riwayat kanker payudara mengatakan kepada HuffingPost UK bahwa 'No Bra day' adalah gerakan yang ofensif.

"Saat ini kedengarannya seperti upaya terselubung untuk mengobjektifikasi perempuan menggunakan platform kesadaran kanker payudara. Seberapa rendah kita semua akan tenggelam?" ujar Dobres dikutip Rabu (13/10/2021).

Dobres bukan satu-satunya yang mengkritik gerakan 'No Bra Day' di sosial media.

Loise Pennington, seorang blogger feminis juga mengatakan bahwa kampanye mengambil selfie tanpa bra di sosial media bukan langkah yang tepat untuk mensosialisasikan bahaya kanker payudara.

Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada

Sumber : Huffing Post UK


TERBARU