> >

Dendy Darman, Pionir Distro Lokal Yang Melegenda

Lifestyle | 2 Februari 2022, 06:30 WIB
Dendy Darman pendiri merek fesyen kenamaan di Indonesia, unkl347. (Sumber: Tim Medio)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dinamika tren distro lokal terus berkembang dan berinovasi hingga sekarang.

Berbagai jenama baru turut hadir meramaikan kompetisi distro lokal ciptaan anak bangsa. Namun, jauh sebelum kelahiran distro-distro tersebut, pada 1996 di tanah Pasundan tepatnya Kota Bandung, sebuah brand lokal bernama 'unkl347' lahir dan menjadi pionir hingga kini.

Adalah Dendy Darman, pendiri unkl347, yang juga mendirikan perusahaan kecil di bidang arsitektur, Dendy&Darman Studio.

Pria yang akan menginjak 50 tahun ini, beberapa waktu lalu diwawancarai Wisnu Nugroho, Pemimpin Redaksi Kompas.com, dalam siniar Beginu untuk menceritakan kisah inspiratifnya di bidang industri kreatif.

Wisnu Nugroho bertanya kepada Dendy terkait banyaknya variasi jenama kaus lokal di era yang serba cepat ini. Respons dari Dendy pun santai, ia tidak ambil pusing. “Gue menikmati itu,” ucapnya.

Menurutnya, di era yang serba cepat dan ada ini, memiliki gagasan untuk membuat bisnis kaus lokal dapat dilakukan dengan mudah.

“Gampang banget sekarang, tinggal searching. Bikin ini di sini, bikin itu di situ,” katanya.

Baca Juga: Pengusaha Distro di Pekalongan Beli Ambulans dari Hasil Keuntungan untuk Bantu Warga Secara Gratis

Ia kemudian membandingkan masa sekarang dengan eranya dulu yang serba terbatas.

Gue suka banget kreativitas yang muncul dari keterbatasan,” ujar Dendy. Berangkat dari generasi yang serba terbatas di era 90-an, Dendy tetap berusaha untuk mengambil peluang yang ada. Bersama timnya, ia sepakat untuk membuat 'unkl347' dan berusaha mempopulerkan tren distro kala itu.

Namun, Dendy harus menghadapi rintangan sulit untuk menghidupkan bisnis kaus lokalnya di masa awal merintis.

Ia bercerita, jangankan infrastruktur, internet dan komunikasi seperti ponsel pun masih belum ada. Bahkan, lebih menyedihkannya, ketika Dendy berusaha untuk mulai bekerja sama dengan industri besar, ia dipandang sebelah mata.

Baca Juga: Sneaker Louis Vuitton x Nike Air Force Karya Mendiang Virgil Abloh Dihargai Rp1,2 Miliar, Minat?

Bagaimanapun juga, Dendy tetap konsisten dengan apa yang ia usahakan.

“Akhirnya kita bikin sendiri. Ketika sudah agak besar, udah ada di permukaan, mereka akhirnya ngeliat dan mulai cair sama kita,” jelasnya.

Dendy mengaku tidak pernah sakit hati atas sikap industri besar yang pernah memandangnya sebelah mata.

Malah, Dendy tidak menyalahkan mereka karena memang bisnis yang ditekuni Dendy dan tim belum memiliki nama besar pada saat itu.

Menurutnya, itu adalah hal yang wajar sehingga mereka tidak membantunya dari awal.

Meskipun tidak dibantu oleh perusahaan besar, Dendy mencoba mandiri dan belajar dari sistem kerja industri untuk kepentingan bisnisnya.

Dimulai dari mengurutkan apa yang industri lakukan untuk memproduksi baju hingga belajar bagaimana cara membuat baju dengan segala keterbatasan yang ada.

Sistem kerjanya, tentu tak seperti industri besar yang memiliki mesin dan pegawai yang memadai.

Baca Juga: Dolce & Gabbana Umumkan Tak akan Gunakan Bulu Hewan dalam Koleksinya Lagi

“Dulu gue awal-awal bikin t-shirt satu. Kalau salah? Gue cuci lagi,” ungkap Dendy.

Ia juga menambahkan bahwa terkadang ia mencoba untuk membuat lebih dari satu variasi warna kaus, tetapi tidak dilanjutkan lagi.

Kini, kaus produksinya hanya berfokus pada satu warna supaya desain dan pesan yang ditimbulkan dapat tersampaikan secara efektif dan efisien.

Sekarang, brand distro yang ia miliki tidak hanya mencapai kancah nasional, tetapi juga internasional. Bahkan, akun Instagram 'unkl347' telah mencapai 217 ribu pengikut.

Potongan kisah di atas diceritakan oleh Dendy melalui siniar Beginu bertajuk “Dendy Darman, Hidup Penuh Rencana adalah Hidup Orang-orang Tua”. Untuk mengetahui kisah inspiratif Dendy lebih lengkap, dengarkan siniar Beginu di Spotify atau akses melalui tautan berikut https://dik.si/BeginuS3E1.

(Fauzi Ramadhan dan Brigitta Bellion)

Penulis : Danang Suryo Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU