> >

Mencekam! Ini Alasan Sewu Dino Lebih Seram dari KKN di Desa Penari

Film | 19 Mei 2022, 05:20 WIB
Sewu Dino, thread horor akun twitter SimpleMan yang disebut lebih seram dari KKN di Desa Penari. (Sumber: Twitter/@simpleman)

Meski demikian, Sri tetap berangkat karena tergiur dengan gaji besar dan himpitan ekonomi yang mengharuskannya mendapat uang.

Tak disangka, Sri bersama ART lain bernama Erni dan Dini dipekerjakan di tengah hutan untuk mengurus seorang gadis bernama Della Atmojo.

Della Atmojo tak seperti gadis lain. Dia mengalami sakit yang disebabkan oleh santet, di mana tubuhnya dipenuhi dengan koreng dan nanah. Anehnya, Della tidur di dalam keranda.

Tugas Sri, Erni, dan Dini hanyalah mengurus Della, seperti memandikan dan merawatnya. Namun, pekerjaan itu cukup berat karena ada cara khusus untuk mengurus Della dan sejumlah pantangan yang harus dipatuhi.

Baca Juga: Cerita Lengkap Sewu Dino dari Thread SimpleMan, Lebih Seram dari KKN di Desa Penari

Lantas, apa yang menyebabkan Sewu Dino' lebih seram dari 'KKN di Desa Penari'?

'Sewu Dino' dinilai lebih seram dibanding kisah 'KKN di Desa Penari' karena menceritakan sebuah santet yang menjadi salah satu hal mistis terkenal di tanah Jawa.

Dalam kisah ini, santet tersebut bernama 'Sewu Dino', sebuah santet yang bisa membunuh semua garis keturunan keluarga dari anggota keluarga yang paling terakhir.

Di utas yang viral di media sosial, SimpleMan menjelaskan dari sudut pandang tokoh Sri mengenai santet tersebut.

“Santet bukan hal baru di sini, namun untuk melaksanakan santet dibutuhkan kebencian yang melebihi akal, bila benar itu, kebencian macam apa yang bisa dan setega ini dilakukan oleh orang, hanya untuk mengambil nyawa dari anak yang tidak tahu apa-apa.”

Baca Juga: Kondisi Rumah di Film 'KKN di Desa Penari' Tak Terawat, Pemilik Pilih Pindah karena Takut

Tokoh Sri sendiri diceritakan baru menyaksikan santet dengan jenis yang mengerikan itu.

Selain berbicara santet, 'Sewu Dino' juga menghadirkan beragam plot twist tak terduga serta menegangkan. 

Cerita selengkapnya dapat dibaca di utas Simpleman.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Berbagai sumber


TERBARU