> >

Studi Terbaru: Orang yang Minum Kopi Setiap Hari Hidup Lebih Lama, Kok Bisa?

Lifestyle | 2 Juni 2022, 04:05 WIB
Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa orang yang minum kopi setiap hari memiliki risiko yang lebih kecil terhadap kematian dini. (Sumber: Healthline)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sebuah studi terbaru mengungkapkan, orang yang minum kopi setiap hari memiliki risiko yang lebih kecil terhadap kematian dini.

Dalam studi yang diterbitkan di jurnal Annals of Internal Medicine mengungkapkan penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Southern Medical University di Guangzhou, Cina.

Peneliti ini mempelajari kebiasaan dan kesehatan secara keseluruhan terhadap 171.000 orang yang tidak menderita kanker atau penyakit kronis di Inggris selama tujuh tahun.

Baca Juga: 5 Kopi Termahal di Dunia: Capai Rp43 Juta per Kilo, Mengapa Bisa Semahal Itu?

Melansir New York Post, Rabu (1/6/2022), peserta yang menjadi subjek penelitian ini memiliki rata-rata usia 55,6 tahun. 

Peneliti mengamati orang-orang yang minum kopi tanpa pemanis, baik gula maupun pemanis buatan.

Studi tersebut menunjukkan bahwa mereka yang minum kopi tanpa pemanis secara teratur memiliki risiko kematian dini 15-21 persen lebih sedikit dari mereka yang tidak minum kopi.

Penelitian itu juga menemukan bahwa orang yang minum kopi sebanyak 1-4 cangkir dengan pemanis ringan setiap hari, 29-31 persen lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal.

Sayangnya, data mengenai jumlah gula dalam secangkir kopi secara detail kurang konsisten.

Ini bukanlah studi pertama yang menunjukkan manfaat kopi terhadap kesehatan. Penelitian lain mengungkapkan bahwa secangkir kopi dapat menyehatkan hati dan menurunkan risiko gagal jantung.

Baca Juga: Hati-hati, 5 Makanan Ini Sebaiknya Jangan Dikonsumsi Bersama Kopi dan Teh

Mayo Clinic juga menyebutkan kafein dalam kopi melindungi tubuh dari penyakit Parkinson atau diabetes tipe 2.

Namun demikian, konsumsi kopi dalam jumlah yang tinggi juga tidak disarankan. Sebab, hal itu akan menyebabkan tekanan darah yang meningkat hingga kolesterol tinggi.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Gading-Persada

Sumber : New York Post


TERBARU