> >

The Crown Musim Baru Kembali Hadir, Dikritik karena Mencampuradukkan Fiksi dan Realitas

Film | 7 November 2022, 08:36 WIB
Aktris Imelda Staunton berperan sebagai Ratu Elizabeth dalam serial Netflix, The Crown. Musim baru serial The Crown akan dirilis di Netflix pada Rabu (9/11/2022) mendatang. Namun demikian, serial ini dikritik banyak pihak. (Sumber: Alex Bailey/Netflix via AP)

LONDON, KOMPAS.TV – Penggemar keluarga kerajaan Inggris mungkin sudah menunggu kehadiran musim baru serial The Crown. Serial ini akan kembali hadir pada Rabu, 9 November mendatang di Netflix, setelah absen selama dua tahun. Namun demikian, serial ini mendapat banyak kritik karena mencampuradukkan realitas dan fiksi.

Kini drama The Crown telah memasuki dekade 90an, di mana pernikahan Charles dan Diana terpecah. Dalam dekade ini, digambarkan banyaknya kesengsaraan dalam hidup Ratu Elizabeth II, sehingga disebut sebagai “annus horribilis”, bahasa latin yang memiliki makna “tahun yang mengerikan”.

Musim yang terdiri dari 10 episode ini mendulang banyak kritikan. Salah satu yang mengkritik serial ini adalah Judi Dench, aktris pemenang Oscar untuk perannya sebagai Elizabeth I dalam film “Shakespeare in Love”. 

Dalam sebuah surat kepada The Times of London, Dench mengecam unsur-unsur drama dalam The Crown. Dia menyebut The Crown sangat tidak adil dan merusak institusi Kerajaan Inggris, sehingga meminta setiap episode diberi label sebagai fiksi. 

"Waktunya telah tiba bagi Netflix untuk mempertimbangkan kembali, demi keluarga dan bangsa yang baru-baru ini berduka (karena kematian Ratu Elizabeth II), sebagai tanda penghormatan kepada penguasa yang melayani rakyatnya selama 70 tahun," tulisnya seperti dikutip dari The Associated Press.

Baca Juga: Ratu Elizabeth II Wafat, Serial 'The Crown' Hentikan Sementara Proses Produksi

Selain Dench, mantan Perdana Menteri Inggris John Major, juga mengkritik serial ini. Karakter Major akan tampil di musim baru. Dalam serial ini, ditampilkan Major sedang dilobi oleh Pangeran Charles untuk membantu manuver yang membuat Ratu turun tahta. Seorang juru bicara Major menyebut bahwa adegan ini adalah palsu dan jahat.

Salah satu aktor The Crown, Jonathan Pryce, yang berperan sebagai Pangeran Philip, menyatakan punya pendapat berbeda dengan para pengkritik.

Dia mengatakan para kritikus mencerca musim baru ini, meskipun belum menontonnya. Dia menyebut fenomena ini sebagai "efek Mary Whitehouse."

“Whitehouse memiliki banyak pengikut dan dia mengkritik program yang belum pernah dia lihat," katanya seperti dikutip dari The Associated Press

"Saya pikir banyaknya protes kali ini, karena mereka belum menonton serial ini. Mereka tidak tahu bagaimana masalah ini diperlakukan. Saya harus mengatakan bahwa masalah-masalah (di Kerajaan Inggris) diperlakukan dengan integritas dan kepekaan yang tinggi."

Imelda Staunton, yang berperan sebagai Elizabeth dalam The Crown, juga membela serial tersebut. "Saya pikir (kritik) itu meremehkan penonton," kata Staunton. "Ada empat musim di mana orang tahu naskah itu ditulis oleh Peter Morgan dan tim penulisnya."

Baca Juga: Penggambaran Pangeran Philip dalam "The Crown" Adalah Fakta atau Fiksi? Berikut Jawabannya

Lesley Manville, yang berperan sebagai adik Ratu Elizabeth, Putri Margaret, mengatakan bahwa dia tunduk pada mereka yang bertanggung jawab tentang apakah pelabelan The Crown sebagai fiksi dibenarkan atau tidak.

"Bagi saya, saya hanya bisa menjelaskan bahwa apa yang saya lakukan adalah sebuah drama," kata Manville. "Kami tidak pernah mendukungnya menjadi apa pun selain drama tentang keluarga yang nyata, keluarga yang sangat terkenal di dunia."

Namun demikian, Staunton mengakui bahwa dia juga sangat terpengaruh dan berduka oleh kematian Ratu Elizabeth. 

Penulis : Tussie Ayu Editor : Desy-Afrianti

Sumber : The Associated Press


TERBARU