> >

Pernikahan Kaesang dan Erina Digelar 3 Hari, Ini Rangkaian Perkawinan Adat Yogyakarta

Seni budaya | 27 November 2022, 10:41 WIB
Kaesang Pangarep dan Erina Gudono melakukan sesi foto prewedding. (Sumber: Instagram/@erinagudono)

Rangkaian pernikahan adat Yogyakarta berikutnya yaitu upacara Siraman untuk mengawali merias calon pengantin.

Upacara Siraman merupakan lambang untuk membersihkan lahir maupun batin calon pengantin, sehingga ketika dirias, maka wajahnya akan bersinar dan beraroma wangi. 

Tahap ini biasanya dilakukan oleh pinisepuh, khususnya orang yang mempunyai cucu atau anak dan mempunyai budi pekerti yang baik, dengan tujuan dimintai berkahnya. 

Beberapa hal yang perlu disiapkan antara lain air, kembang setaman, konyoh 5 warna, landha merang, santen kanil, air asam, kelapa 
tua, kain/jarik. Siraman diakhiri dengan memecah kendhi.

4. Upacara Ngerik

Ngerik mengandung arti mencukur wulu kalong atau sinom atau rambut halus yang ada di dekat dahi

Upacara Ngerik dilakukan dengan tujuan supaya calon pengantin benar-benar bersih 
lahir batin. 

Ngerik ini biasanya dilakukan setelah Siraman dan sebelum mulai merias pengantin dengan riasan yang tipis, rambut digelung tekuk, memakaikan kain dan kebaya untuk persiapan Upacara Midodareni.

5. Upacara Midodareni

Midodareni berasal dari kata widadari/bidadari. Menurut kepercayaan, 
pada malam hari, bidadari akan turun dan dapat memberi kecantikan kepada calon 
pengantin perempuan. 

Pada tahapan ini, calon pengantin perempuan sejak jam 06.00 sore hingga jam 12.00 malam tidak boleh tidur dan keluar dari kamar. 

Calon pengantin perempuan juga tidak boleh bertemu dengan calon pengantin laki-laki dan tamu-tamu.

6. Upacara Ijab

Inti dari tahapan perkawinan adat Yogyakarta yakni upacara Ijab. Inilah saat  suatu perkawinan dinyatakan sah baik menurut hukum agama maupun hukum negara. 

Dalam Upacara Ijab, pengantin laki-laki mengucapkan sumpah kepada Allah yang disaksikan oleh kedua orang tua dan seluruh sanak keluarga. 

7. Upacara Panggih

Upacara Panggih merupakan upacara simbolis bertemunya pengantin laki-laki dengan pengantin perempuan. 

Pada upacara ini, pengantin laki-laki didampingi oleh orang tua dan keluarganya menuju rumah pengantin perempuan. 

Pengantin perempuan keluar kamar didampingi oleh orang tua dan keluarga untuk melakukan serah-serahan sanggan, lempar-lemparan sirih, mencuci kaki dan memecah telur.

Penulis : Dian Nita Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU