> >

Makna Batik Parang Lereng, Batik Bangsawan yang Tak Boleh Dipakai di Resepsi Kaesang dan Erina

Seni budaya | 6 Desember 2022, 14:31 WIB
Motif batik parang (Sumber: Kompas.com)

SOLO, KOMPAS.TV -  Juru bicara pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan bahwa tamu undangan tidak diperkenankan untuk memakai batik parang lereng saat resepsi di Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah.

“Untuk masuk Pura Mangkunegaran tidak boleh ada (batik) parang lereng,” kata Gibran di Solo, Selasa (6/12/2022), seperti dikutip dari Kompas.com.

Gibran menjelaskan bahwa larangan mengenakan batik parang lereng merupakan aturan dari penguasa Pura Mangkunegaran sejak lama.

Baca Juga: Kaesang Ikuti Prosesi Gladi Bersih Pernikahan, Erina Diperankan Pengganti

Makna Batik Parang Lereng

Batik parang lereng memiliki motif yang khas, yakni bentuk diagonal tegas yang membentuk huruf S. Motif tersebut berkaitan dengan ombak laut yang saling berkaitan dan tidak terputus.

Motif tersebut memiliki makna yang tersirat, yakni ombak lautan dengan tenaga dalam. Motifnya bermakna tidak perna menyerah, sedangkan kontinuitasnya bermakna perjuangan yang tak pernah terhenti.

Garis miring pada motif batik parang lereng ini melambangkan kekuasaan, kebesaran, kewibawaan, dan kecepatan gerak.

Baca Juga: Ini Rundown Kirab Kaesang-Erina Pada 11 Desember 2022, Bisa Disaksikan Masyarakat Umum

Sejarah Batik Parang Lereng

Motif batik parang lereng diciptakan oleh Panembahan Senapati. Motif tersebut terinspirasi dari gerakan ombak di Laut Selatan.

Tidak semua orang diperbolehkan mengenakan batik parang lereng. Pasalnya, motif tersebut hanya boleh dipakai oleh kalangan bangsawan.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Purwanto

Sumber : Kompas.com


TERBARU