> >

Alasan Opie Kumis Nyaleg: Ingin Punya Gaji Bulanan demi Santuni Anak Yatim di Pesantren Miliknya

Selebriti | 26 Agustus 2023, 15:20 WIB
Komedian Opie Kumis beberkan alasan mencalonkan diri sebagai anggota legislatif Jakarta daerah pemilihan (dapil) 6 DKI Jakarta untuk pemilihan legislatif (pileg) 2024. (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pelawak M Muchtar Luthfi alias Opie Kumis membeberkan alasannya mencalonkan diri sebagai anggota legislatif Jakarta daerah pemilihan (dapil) 6 DKI Jakarta untuk pemilihan legislatif (pileg) 2024.

Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangannya untuk menduduki kursi DPRD DKI Jakarta. Salah satunya, dia berharap memiliki gaji bulanan yang bisa dia berikan untuk pesantren miliknya.

Opie Kumis diketahui memiliki pesantren di Jawa Barat, yakni Pondok Pesantren Nurhidayah Cimande Barokah. Ada sekitar 150 anak yatim piatu yang mendapatkan pendidikan pesantren secara gratis.

Baca Juga: Senang dengan Dunia Politik Jadi Alasan Denny Cagur Ikut Pileg 2024, Bantah Tak Laku Jadi Artis

Selama ini, operasional pesantren tersebut dibantu oleh beberapa pihak, termasuk rekan sesama artis Opie Kumis, Raffi Ahmad.

“Mudah-mudahan kalau terpilih di sini, paling enggak gue kan punya gaji, nih. Kalau gue punya gaji kan gue enggak harus lagi minta ke orang,” kata Opie Kumis, Jumat (25/8/2023).

“Dengan gaji gue kan bisa membesarkan pesantren gue, bisa ngasih makan anak yatim yang 150 orang. Ya tujuannya yang ringan aja kayak gitu,” sambungnya.

Tak hanya soal pesantren, alasan Opie Kumis nyaleg juga karena ingin menampung aspirasi masyarakat. Menurutnya, menjadi wakil rakyat merupakan salah satu hal yang bisa dilakukan untuk itu mendengarkan kegelisahan masyarakat.

Pria 63 tahun itu menilai bahwa jika dia tak menjadi anggota legislatif, akan sulit menampung masalah-masalah yang ada di masyarakat.

“Sebetulnya ada hasrat yang ada di dalam hati. Barangkali, insyaallah, kalau Allah tentuin gue jadi di situ, barangkali mau ada suara yang gue sampaikan bisa sampai, gitu, bisa dengar,” jelas dia.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas.com


TERBARU