> >

10 Karya Seni Kontroversial yang Hebohkan Masyarakat Dunia, Ada Lukisan Pembunuh Anak

Seni budaya | 1 November 2023, 08:30 WIB
Desain Vietnam Veterans Memorial. (Sumber: History.com)

JAKARTA, KOMPAS TV - Seni kontroversial adalah karya seni yang sering kali memicu perdebatan dan kontroversi di antara penonton atau pengamatnya.

Meskipun mengundang protes, karya-karya seni tersebut juga mendorong diskusi yang mendalam tentang seni, ekspresi, kreativitas, dan menguji batasan-batasan seni dalam masyarakat.

Kontroversi dalam seni dapat muncul karena unsur provokatif dalam kontennya, pesan sosial yang tajam, atau penggunaan materi yang memicu polemik.

Beberapa seniman dengan sengaja menciptakan karya seni yang menimbulkan kontroversi untuk menarik perhatian, menghasilkan perdebatan, atau membangkitkan pemikiran.

Beberapa contoh seni kontroversial mencakup karya seni yang menyoroti isu-isu politik, agama, seksualitas, atau kekerasan yang sering kali menimbulkan perbedaan pendapat.

Seperti yang dikutip dari Kompas.TV dan Tribbunnews.com, berikut adalah 10 karya seni kontroversial yang menghebohkan masyarakat dunia.

1. Mural Slave Labour - Banksy

Mural Slave Labour. (Sumber: mixmag.net)

Salah satu karya mural terkenal dari seniman anonim Banksy adalah Slave Labour.

Dibuat pada tahun 2012 di dinding sebuah toko area Wood Green, London, mural ini menggambarkan seorang anak yang menjahit bendera Inggris, Union Jack.

Banksy menggunakan karyanya untuk memprotes kondisi pekerja di pabrik pembuatan cendera mata Olimpiade London 2012.

Namun, pada tahun 2013, ada orang yang menghilangkan mural ini dari dinding, dan menjualnya ke Amerika Serikat..

Aksi tersebut tentu memicu kemarahan warga Inggris yang mendukung Banksy, dan menuntut agar mural itu dikembalikan.

Namun, Banksy sendiri mengaku malu karyanya dibeli dengan harga tinggi dan dilelang, karena tidak sesuai dengan konsep seni jalanan.

2. Pinkswing Park - Agus Suwage, Davy Linggar

Dari banyaknya karya seni kontroversial di Indonesia, instalasi seni Pinkswing Park di CP Biennale 2005 mengundang protes karena menampilkan gambar-gambar telanjang dengan sensor pada beberapa bagian tubuh.

Akibatnya, Front Pembela Islam (FPI) melakukan unjuk rasa di depan gedung Bank Indonesia (tempat pameran tersebut) karena menganggap karya seni tersebut tidak pantas ditampilkan di depan umum.

3. Rhythm 0 - Marina Abramovic

Pertunjukan Rhythm 0 oleh Marina Abramovic yang memicu kontroversi. (Sumber: arthive.com)

Marina Abramovic, seorang seniman performatif terkenal, melakukan pertunjukan kontroversial Rhythm 0 pada tahun 1972.

Dalam pertunjukannya, ia berdiri diam selama enam jam sambil membiarkan penonton berinteraksi dan melakukan apa saja pada dirinya dengan berbagai barang yang telah disiapkan.

Selama pertunjukan berlangsung, penonton semakin berani melakukan tindakan yang beringas.

Bahkan yang lebih parahnya, ada beberapa penonton yang melakukan tindakan yang sangat kasar terhadap Abramovic, seperti mengacungkan pistol ke kepala Abramovic, hingga menggores leher Abramovic.

Sebenarnya, Abramovic sudah siap untuk mati demi pertunjukan itu. Namun, para pengunjung bertengkar soal seberapa jauh kekerasan yang dapat dilakukan oleh para pengunjung.

Tentunya, pertunjukan tersebut memicu perdebatan tentang sejauh mana seni performatif dapat memungkinkan tindakan kekerasan.

Baca Juga: Lukisan Berusia 300 Tahun yang Dicuri Tentara Amerika saat Perang Dunia II Dikembalikan ke Jerman

4. Lukisan The Gross Clinics - Thomas Eakins

Jelang 100 tahun kemerdekaan Amerika Serikat pada 1875, pemerintah membuat sebuah pertunjukan seni yang dapat menjadi ikon Amerika. Seorang pelukis realis Thomas Eakins pun tertarik ikut dalam pameran seni tersebut.

Ia membuat lukisan yang menampilkan seorang dokter bernama Samuel Gross mengajari muridnya mengenai cara mengoperasi pasien.

Sayangnya, banyak orang mengkritik lukisan itu karena dinilai terlalu vulgar, seperti menampilkan gambaran darah pada tangan sang dokter. Akibatnya, pameran yang diadakan di Philadelphia menolak keras lukisan itu.

Namun, seabad kemudian, banyak orang menyebut lukisan itu sebagai mahakarya secara artistik dan keilmuwan pada masanya.

5. Vietnam Veterans Memorial - Maya Lin

Desain Vietnam Veterans Memorial. (Sumber: History.com)

Pada usia 21 tahun, Maya Lin memenangkan sayembara karyanya yang berjudul Vietnam Veterans Memorial untuk tentara Amerika dalam perang Vietnam.

Namun sayangnya, karya tersebut mendapatkan penolakan keras karena dianggap tidak cukup memberikan penghormatan pada tentara Amerika yang tewas selama perang Vietnam.

Seorang tentara menyebut karya Maya Lin memalukan, sementara 27 anggota kongres dari Partai Republik mengirim surat pada Presiden Ronald Reagan untuk menolak karya Maya Lin.

Setelah perdebatan panjang, desain Maya Lin akhirnya tetap dibuat, dan untuk menenangkan masyarakat yang protes, karya peringkat kedua sayembara itu juga ikut ditampilkan.

6. Dropping a Han Dynasty Urn - Ai Weiwei

Ai Weiwei, seorang seniman dan aktivis China, memicu kontroversi dengan pertunjukan Dropping a Han Dynasty Urn.

Sesuai judulnya, pertunjukan itu menampilkan penghancuran sebuah jambangan peninggalan Dinasti Han yang telah berusia 2.000 tahun dan merupakan simbol sejarah China.

Banyak orang melancarkan protes karena menilai pertunjukan itu tidak etis dan menodai sejarah China. 

Meskipun banyak yang mengkritiknya karena merusak sejarah China, Ai Weiwei mempertahankan karyanya sebagai bentuk perubahan.

Ai Weiwei membalas protes itu dengan mengutip ucapan tokoh China, Mao Zedong: “Satu-satunya cara membangun sebuah dunia baru adalah dengan menghancurkan dunia lama.”

Baca Juga: Keren! Lukisan Wajah 7 Presiden dengan Sususan Nama Desa di Indonesia

7. Lukisan Myra - Marcus Harvey

Lukisan Myra yang menjadi salah satu lukisan kontroversial (Sumber: lolwot.com)

Myra adalah lukisan karya seniman Marcus Harvey yang menampilkan Myra Hindley, seorang pembunuh brutal terhadap 5 orang anak berusia 10 dan 17 tahun pada tahun 1963 sampai 1965.

Tekknik pembuatan lukisan ini cukup rumit, karena terbuat dari cetakan tangan anak-anak kecil.

Begitu lukisan itu dipamerkan di Royal Academy of Art pada tahun 1997, dia diserang oleh anggota masyarakat, yang memerciki lukisannya dengan tinta dan telur.

8. Lukisan St. Matthew and The Angel - Caravaggio

Caravaggio, seorang pelukis terkenal yang memiliki pendekatan yang humanistik pada agama dari abad ke-16, memiliki kisah hidup dan karya-karya yang kontroversial.

Salah satu karyanya yang memicu kontroversi adalah Lukisan St. Matthew and The Angel, yang dibuat untuk Kapel Contarelli di Roma.

Lukisan tersebut dianggap kontroversial karena menggambarkan Santo Matius, salah satu murid Yesus, dengan menggunakan model seorang petani miskin. 

Gereja terutama marah karena Santo Matius tampil dengan kaki yang kotor. Selain itu, lukisan tersebut juga menggambarkan Santo Matius yang tidak bisa membaca, sehingga perlu dibacakan oleh seorang malaikat.

Akhirnya, Kapel Contarelli menolak lukisan itu dan menggantinya dengan lukisan lain.

9. Lukisan Ecce Mono - García Martínez

Lukisan dinding Ecce Mono yang dilukis di dinding gereja Santuario de Misericordia di Borja, pada tahun 1930. (Sumber: lolwot.com)

García Martínez, seorang Seniman asal Spanyol, melukis Yesus Kristus yang dimahkotai dengan duri di dinding Gereja Santuario de Misericordia di Borja, pada tahun 1930.

Sayangnya, lukisan tersebut rusak seiring berjalannya waktu. Kemudian pada 2012, Cecilia Giménez, seorang seniman amatir, berinisiatif untuk memperbaiki lukisan tersebut.

Sayangnya gambar yang dibentuk malah cenderung jelek, dan membuat lukisan ini viral di dunia maya.

Baca Juga: Kreatif! Seniman Ini Buat Lukisan Unik Menggunakan Cat dari Ampas Kopi

10. Lukisan Kristus Hitam - Ronald Harrison

Ronald Harrison, seorang seniman Afrika Selatan, melukis Yesus Kristus sebagai orang berkulit hitam pada tahun 1962.

Yesus Kristus digambarkan dengan Albert Luthuli selaku Presiden Kongres Nasional Afrika, yang dikelilingi oleh John Vorster selaku mantan Menteri Kehakiman dan Hendrik Verwoerd selaku mantan Perdana Menteri yang bertugas sebagai tentara Romawi.

Lukisan tersebut sempat dipamerkan di Gereja St. Luke di Cape Town pada tahun 1962, dan kemudian seniman tersebut ditahan dan disiksa oleh polisi

Terlepas dari apakah karya seni kontroversial tersebut mendapat dukungan atau penolakan, dapat memberikan kita pelajaran berharga tentang kesulitan ekspresi manusia, serta mengingatkan kita bahwa seni bukan hanya tentang keindahan, tetapi juga tentang pemikiran kritis, refleksi, dan keberanian untuk menghadapi perbedaan pendapat.

 

 

Penulis : Almarani Anantar Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Tribunnews.com


TERBARU