> >

Profil Cak Diqin, Penyanyi Legendaris Campursari yang Telah Berpulang

Musik | 10 November 2023, 11:46 WIB
Profil Cak Diqin, penyanyi legendaris campursari yang yang meninggal hari ini, Jumat (10/11/2023) di Boyolali. (Sumber: Tribunnews.com)

SOLO, KOMPAS.TV - Penyanyi legendaris campursari H. Muhammad Shodiqin atau yang terkenal dengan nama Cak Diqin meninggal dunia pada Jumat (10/11/2023). Berikut profilnya.

Cak Diqin meninggal dunia di RSUD Pandan Arang, Boyolali, sekitar pukul 07.00 WIB di usia 59 tahun.

Rencananya, jenazah Cak Diqin akan dimakamkam di Desa Jipangan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali.

Sebelum tutup usia, Cak Diqin masih manggung di konser pada 31 Oktober 2023 lalu di Karanganyar, Jawa Tengah.

Profil Cak Diqin

Dilansir dari Tribunnews.com, Muhammad Shodiqin atau yang akrab disapa Cak Diqin lahir di Banyuwangi, 15 April 1964.

Cak Diqin mempunya pasangan bernama Nyimut Sri Lestari dan empat orang anak yatitu Muhammad Fajrul Khadafi, Muhammad Sunan Alit, Salsabila Hananti dan Renik Nada Lokananta.

Cak Diqin memulai kariernya di bidang musik campursari sejak tahun 1990-an dan mempunyai sejumlah tembang hits di antaranya Cinta Tak Terpisahkan, Sido Rondho, hingga Mendem Wedokan. 

Baca Juga: Penyanyi Legendaris Campursari Cak Diqin Meninggal Dunia, Dimakamkan di Boyolali

Cak Diqin juga mendirikan dan menjadi ketua Campursari Center Indonesia.

Selama menjadi musisi campursari, Cak Diqin meraih sejumlah penghargaan salah satunya adalah "Karya Produksi Terbaik Bidang Lagu Berbahasa Daerah" dari AMI Awards 2006 (bersama Ami Ds).

Selain itu, Cak Diqin juga mempunyai sejumlah rekor yang tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI). 

Berikut rekor yang dimiliki Cak Diqin di MURI:

- Rekor MURI nomor 2944 untuk pentas campursari tanpa henti 33 jam, 33 menit, 33 detik (sebagai ketua CCI, dibantu Pemerintah Kabupaten Karanganyar) tahun 2007.

- Rekor MURI untuk pentas campursari tanpa henti 66 jam, memperingati HUT Bhayangkara tahun 2012 (sebagai ketua CCI, didukung Polda Jawa Tengah).

- Rekor MURI untuk pentas campursari tanpa henti 73 jam, memperingati HUT TNI, tahun 2014 (sebagai ketua CCI, didukung Kodam IV/Diponegoro).

- Rekor MURI untuk pentas campursari tanpa henti 90 jam, memperingati Hari Jadi Gunungkidul yang ke-185 (didukung oleh Pemda Kabupaten Gunungkidul dan 45 Grup campursari dari Gunungkidul dan sekitarnya). 

Baca Juga: Mengenang Maestro Campursari, Presiden: Beliau Sumber Inspirasi | ROSI

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU