> >

Saat Jokowi Turun Tangan Dengar Izin Konser di Indonesia Ternyata Ruwet: Saya sampai Lemas

Musik | 25 Juni 2024, 04:00 WIB
Foto ilustrasi. Penonton menyalakan gawainya saat penampilan The Jacksons dalam konser Jakarta International BNI Java Jazz 2020 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (29/2/2020). Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui ruwetnya perizinan konser musik di Indonesia. (Sumber: KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden RI Jowo Widodo atau Jokowi ikut menanggapi terkait perizinan konser musisi internasional di Indonesia. Hal itu berkaitan dengan jadwal penampilan musisi papan atas di Indonesia yang biasanya hanya digelar sehari. 

Berbeda dengan Singapura yang dirasa mampu menggelar aksi panggung penyanyi bintang dunia lebih dari sehari. Konser tersebut diantaranya adalah Taylor Swift dan Coldplay.

”(Konser) Taylor Swift di Singapura, bulan Maret lalu diselenggarakan 6 hari. Di sana adalah satu-satunya negara ASEAN yang menyelenggarakan itu, yang nonton saya kira lebih dari separuh itu orang Indonesia,” kata Jokowi dalam pidatonya bertajuk Peresmian Peluncuran Digitalisasi Layanan Perizinan Penyelenggara Event dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (24/6/2024).

Baca Juga: Luncurkan Digitalisasi Izin Event, Jokowi Singgung Konser Taylor Swift dan Coldplay

Jokowi menambahkan penonton yang menyaksikan Coldplay dan Taylor Swift di Singapura lebih banyak adalah masyarakat Indonesia.

Hal tersebut melihat dari antusias masyarakat Indonesia kepada musisi idolanya itu.

“Yang kedua konser Coldplay. Indonesia dapat tapi hanya satu hari. Singapura dapat empat hari, penuh tambah lagi 5 hari, penuh tambah lagi 6 hari. Ya saya pastikan lagi pasti lebih dari separuh yang nonton orang Indonesia," ungkapnya.

Momen tersebut kemudian sangat berdampak terhadap capital outflow yang justru membuat kerugian bagi Indonesia. 

“Apa yang terjadi? Capital outflow atau adanya aliran uang dari Indonesia ke sana. Kita kehilangan,” tegas Jokowi. 

Namun Indonesia sendiri belum bisa menambah hari penampilan musisi internsional seperti seperti Coldplay beberapa waktu lalu lantaran perizinan konser yang masih terbilang sulit.

Presiden Joko Widodo didampingi sejumlah menteri dan Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo meresmikan digitalisasi layanan perizinan penyelenggaraan event di Jakarta, Senin (24/6/2024). (Sumber: KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN)

"Di Indonesia tiketnya dijual 20 menit sudah habis, tapi mau tambah hari enggak bisa. Kenapa? Saya tanya ke penyelenggara karena memang urusan perizinan kita ruwet,” ucap Jokowi yang langsung lemas mendengar hal tersebut.

Padahal menurut Jokowi kualitas suara saat Coldplay manggung di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta lebih baik dari negara lain.

Namun soal perizinan yang masih dianggap mempersulit pihak penyelenggara. Apalagi menambah jadwal konser di Indonesia lebih dari sehari.

Baca Juga: Doyoung NCT Konser di Jakarta, yuk Intip Harga Tiket General dan Membership

”Padahal yang saya dengar kualitas suara sound system waktu Coldplay itu di GBK dengan yang di sana itu bagus yang di sini, tapi hanya dapat sehari," ujarnya.

Tentu saja, dengan adanya problem yang akhirnya ketahuan sumber masalahnya, Jokowi mendorong untuk segera menyelesaikan.

"Inilah yang harus kita selesaikan," tandas Jokowi.

 

 

Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV, YouTube Sekretariat Presiden


TERBARU