> >

Belajar dari Kasus Starbucks, Ini Survei yang Sebut Pelecehan Seksual Bukan dari Baju Seksi

Lifestyle | 4 Juli 2020, 08:25 WIB
Tangkapan layar video viral oknum karyawan Starbucks sedang mengamati pelanggannya lewat layar CCTV. (Sumber: Tangkapan layar/Twitter)

Hasil survei juga menunjukkan bahwa waktu korban mengalami pelecehan mayoritas terjadi pada siang hari (35%) dan sore hari (25%), berbeda dari mitos yang banyak dipercaya orang bahwa pelecehan seksual terjadi karena korban berada di luar rumah pada malam hari.

Selama ini korban pelecehan seksual banyak disalahkan karena dianggap ‘mengundang’ aksi pelecehan dengan memakai baju seksi atau jalan sendiri di malam hari. Tapi semua anggapan itu bisa dibantah dengan hasil survei ini.

"Hasil survei ini jelas menunjukkan bahwa perempuan bercadar pun sering dilecehkan, bahkan pada siang hari,” kata founder perEMPUan Rika Rosvianti (Neqy), mewakili koalisi seperti mengutip Kompas.com.

Pelecehan seksual yang terjadi awal tahun lalu yang dilakukan oleh pengendara sepeda motor terhadap seorang perempuan mengenakan jilbab panjang juga membuktikan bahwa pakaian korban sama sekali tak berkolerasi terhadap peluang menjadi target pelecehan. Dengan kata lain, sebenarnya yang harus dikontrol adalah pikiran pelaku, bukan pakaian korban.

Penulis : Ade-Indra-Kusuma

Sumber : Kompas TV


TERBARU