> >

Intip Kandungan Kalung Antivirus Corona Kementan vs Virus Shout Out Jepang

Lifestyle | 4 Juli 2020, 12:07 WIB
Kolase jurnalis KompasTV saat pakai Kalung antivirus Kementan vs Kalung anti virus buatan jepang Virus Shout Out (Sumber: -)

KOMPASTV - Kalung Antivirus corona mulai menjadi perbincangan publik. Seperti diketahui Kementan melaunching inovasi antivirus corona, berbasis eucalyptus di ruang utama Agriculture War Room (AWR),

Produk inovasi ini merupakan hasil uji lab para peneliti pertanian yang dinilai mampu menangkal penyebaran virus.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang didampingi Kepala Balitbangtan Fajry Jufri dan Sekretaris Jenderal Kementan Momon Rusmono mengatakan, bahwa terobosan ini memiliki hasil pengujian eucalyptus terhadap virus influenza, virus Beta dan gamma corona yang menunjukkan kemampuan membunuh virus sebesar 80-100 persen.

"Bahkan Balitbangtan membuat beberapa prototipe eucalyptus dengan nano teknologi dalam bentuk inhaler, roll on, salep, balsem, dan defuser. Kami akan terus kembangkan dengan target utamanya korban terpapar virus covid 19," kata Mentan Syahrul Yasin Limpo.

Sebagai informasi, saat ini ada sekitar 700 jenis eucalyptus di dunia dengan kandungan bahan aktif yang beragam. Namun bahan aktif utamanya terdapat pada cineol-1,8 yang memiliki manfaat sebagai antimikroba dan antivirus.

Lalu apa bedanya dengan kalung antivirus Shout Out yang sudah lebih dulu beredar?

Kalung 'Virus Shut Out' sempat mencuri perhatian di tengah wabah Covid-19. Produk ini diklaim bisa melindungi penggunanya dari virus patogen selama 30 hari per produk.

Kalung ini menjadi pribadi anti-virus dan anti-bakteri. Cara kerjanya, melepaskan konsentrasi rendah klorin dioksida untuk menghilangkan kuman dan virus di udara sekitarnya dengan jarak 1-2 meter.

Menanggapi adanya senyawa klorin dalam Kalung 'Virus Shut Out', dokter spesialis peremajaan kulit, dr. Haekal Anshari, M. Biomed (AAM) menegaskan, kalung tersebut tidak ada manfaatnya.

"Tidak ada manfaatnya itu, bahkan bisa menyebabkan gangguan pada tubuh," ujar Haekal kepada Kompas.com, Selasa (31/3/2020).

Penulis : Ade-Indra-Kusuma

Sumber : Kompas TV


TERBARU