> >

EURO 2020, 7 Kemenangan Paling Mengejutkan Tim Kuda Hitam Sepanjang Sejarah Piala Eropa

Serba serbi | 9 Juni 2021, 21:05 WIB
Bek Wales, Ashley William saat merayakan gol penyeimbang dalam laga melawan Belgia di EURO 2016. Kemenangan Wales dalam pertandingan itu adalah salah satu hasil mengejutkan dalam sejarah Piala Eropa. (Sumber: AP Photo/Michael Sohn)

LONDON, KOMPAS.TV - Jelang EURO 2020, para penikmat sepakbola bersiap menikmati hiburan kelas wahid penuh kejutan. Ini tak lepas dari banyaknya kejutan sepanjang sejarah kompetisi Piala Eropa yang merentang lebih dari 60 tahun.

Salah satu kejutan itu tersaji dalam EURO 2016. BBC Sport dan Gracenote menghitung, banyak kuda hitam yang meraih kemenangan mengejutkan pada EURO 2016 itu.

Sekitar 29% pertandingan EURO 2016 dimenangkan oleh tim-tim kuda itu. Kemenangan Portugal atas Perancis di babak final adalah salah satunya.

Baca Juga: Ini Daftar Lengkap Jadwal Big Match di Penyisihan Grup EURO 2020

Di luar itu, ada banyak momen mengejutkan selama sejarah Piala Eropa. Berikut 7 kemenangan paling mengejutkan tim-tim kuda hitam, dilansir dari BBC Sport.

7. Ukraina 0-2 Irlandia Utara – Babak Grup EURO 2016

Irlandia Utara secara mengejutkan menaklukkan Ukraina dengan 2 gol tanpa balas. Aktor kemenangan Irlandia Utara adalah bek Gareth McAuley dan gelandang sayap Niall McGinn.

McAuley mencetak gol lewat sundulan pada menit ke-49. Sementara, McGinn menjebol gawang Ukraina pada menit ke-6 injury time babak kedua.

“Kemenangan itu mungkin sesuatu yang tidak akan benar-benar terlupakan hingga 30 atau 40 tahun ke depan,” ujar McGinn.

Berkat kemenangan itu saja, Irlandia Utara berhak lolos ke babak 16 besar.  Gracenote menghitung, Irlandia Utara sebenarnya hanya memiliki kemungkinan menang 21,3% dalam pertandingan itu.

6. Commonwealth of Independent States (CIS) 0-3 Skotlandia – Babak Grup EURO 1992

Skotlandia benar-benar babak belur pada EURO 1992. Mereka dihajar habis oleh Belanda dan Jerman di dua laga awal babak penyisihan grup.

Namun, Skotlandia tak mau menyerah. Berhadapan dengan CIS atau persemakmuran 9 negara hasil pecahan Uni Soviet,  Skotlandia meraih kemenangan tak terlupakan.

Paul McStay, Brian McClair dan Gary McAllister masing-masing menyumbang 1 gol bagi Skotlandia utara. Mereka angkat kaki dari EURO 1992 dengan penuh kebanggaan.

Gracenote mencatat, Skotlandia hanya memiliki kemungkinan menang 21,2% atas CIS.

Baca Juga: EURO 2020, 7 Pertandingan Paling Menakjubkan dalam Sejarah Piala Eropa

5. Belanda 0-1 Denmark – Babak Grup EURO 2012

Ketika itu, Belanda masih menjadi tim favorit juara. Pelatih Denmark Morten Olsen sampai mengakui, pihaknya cemburu dengan Belanda sebelum pertandingan.

“Bisa dibilang kami agak cemburu dengan tim Belanda karena kami tak berada di posisi mereka. Mereka favorit juara. Tak ragu lagi soal itu,” ujar Olsen.

Kenyataannya, anak asuh Olsen berhasil membungkam peringkat kedua Piala Dunia 2010 itu. Michael Krohn-Dehl mencetak gol semata wayang di laga itu, cukup untuk mengguncang Belanda.

Gracenote mencatat, Denmark hanya memiliki kemungkinan menang 19,9% atas Belanda saat itu.

Usai pertandingan itu, Belanda kalah di dua pertandingan lain babak grup EURO 2012 dan mesti pulang lebih cepat. Di sisi lain, Denmark pun gagal lolos ke babak knockout.

4. Belgia 0-2 Turki – Babak Grup EURO 2000

Turki memulai EURO 2000 dengan tertatih-tatih. Mereka hanya berhasil meraih hasil imbang dalam dua laga awal babak grup.

Pada pertandingan terakhir babak penyisihan, mereka bertemu Belgia. Tak disangka-sangka, Turki berhasil menjegal salah satu tuan rumah Piala Eropa 2000 dengan dua gol tanpa balas.

Adalah Hakan Sukur pahlawan kemenangan Turki. Brace-nya membawa Turki melaju ke babak perempat final.

Turki sendiri, menurut hitung-hitungan Gracenote, hanya memiliki kemungkinan menang 19,7% atas Belgia.

“Ini hadiah terbesar bagi seluruh Turki. Ini pencapaian terbaik dalam 77 tahun sejarah sepakbola Turki,” ujar pelatih Turki Mustafa Denizli.

3. Belgia 1-3 Wales – Perempat Final EURO 2016

Belgia datang ke Perancis membawa skuad berisi generasi emas bertabur talenta. Mereka juga menjadi favorit juara.

Namun, harapan Belgia melampaui pencapaian terbaik mereka pada EURO 1980 harus pupus di tangan Wales.

Baca Juga: Sejarah EURO 2020, Gemuruh Sorai "Sepakbola Pulang ke Rumah" Saat Inggris Bantai Belanda

Ashley Williams, Hal Robson-Kanu, dan pemain pengganti Sam Vokes mencetak masing-masing 1 gol. Mereka membalas tuntas keunggulan awal Belgia berkat gol tendangan jarak jauh Radja Nainggolan.

Di sisi lain, Gracenote menghitung, Wales hanya memiliki kemungkinan menang 19,6% atas Belgia.

Salah satu kejutan dalam pertandingan itu adalah gol indah Robson-Kanu. Ia dengan lihai melakukan gerakan memutar yang mengecoh 3 pemain Belgia sekaligus.

2. Perancis 0-1 Yunani – Perempat Final EURO 2004

Para pemain Yunani seakan mewarisi kekuatan dan keberuntungan dewa-dewa Olympus saat membuat kejutan besar pada EURO 2004.

Salah satu kejutan itu terlihat saat Yunani menundukkan Perancis juara bertahan EURO di laga Perempat Final. Zinedine Zidane, Robert Pires and Thierry Henry tak bisa berbuat banyak membalas gol Angelos Charisteas.

Charisteas saat itu menyebut, kemenangan atas Perancis sebagai momen terbaik sejarah sepakbola Yunani.

Tak heran, dalam pertandingan itu Yunani hanya memiliki persentase kemenangan 19,1% atas Perancis.

Namun, ia nampaknya tak mengira mereka bakal bergerak tak terhentikan usai laga melawan Perancis hingga meraih gelar juara turnamen pertama dan satu-satunya Yunani.

1. Inggris 1-2 Islandia – Babak 16 Besar EURO 2016

"Kami semua percaya. Seluruh dunia tidak, tapi kami percaya," ujar bek Islandia Kari Arnason soal kemenangan atas Inggris dalam babak 16 besar EURO 2016.

Secara statistik, kemenangan Islandia itu adalah hasil paling mengejutkan dalam sejarah EURO. Gracenote menghitung, Islandia hanya memiliki kemungkinan menang 17,4%.

Baca Juga: Tujuh Pemain dengan Caps Terbanyak bersama Timnas di Euro 2020: Cristiano Ronaldo Enggak Ada Lawan!

Sementara, Inggris mesti menanggung malu atas kekalahan paling memalukan sepanjang sejarah mereka di seluruh turnamen.

Gol penalti Wayne Rooney pada menit ke-4 memberi harapan palsu bahwa Inggris akan meraih kemenangan mudah.

Alih-alih, Ragnar Sigurdsson dan Kolbeinn Sigthorsson membalikkan keadaan Islandia dalam jangka waktu 14 menit saja.

Usai kekalahan itu, pelatih Inggris Roy Hodgson mengundurkan diri.

Penulis : Ahmad-Zuhad

Sumber : Kompas TV


TERBARU