> >

Anak Takut Disuntik? Ini Strategi Jitu Dari Psikolog untuk Orang Tua

Tips, trik, dan tutorial | 30 November 2021, 16:37 WIB
Ilustrasi: Strategi jitu dari psikolog untuk orang tua agar anak-anak tidak merasa takut saat hendak disuntik (Sumber: Freepik)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tahukah kamu, mengapa anak-anak suka merasa ketakutan saat hendak disuntik?

Ketua Ikatan Psikolog Klinis Indonesia Wilayah DKI Jakarta, Anna Surti Ariani menjelaskan hal tersebut wajar lantaran sebagai sebuah respons dari anak atas sebuah ketakutan yang dirasakan.

Dalam ilmu Psikologi, respon ketakutan pada anak itu disebut dengan Fight or Flight Respons atau respons stres akut.

Melansir laman Verywellmind, Fight-or-Flight Respons mengacu pada reaksi fisiologis yang terjadi ketika seseorang berada di hadapan sesuatu yang menakutkan secara mental atau fisik.

Salah satunya terjadi ketika anak takut saat mau menerima suntikan imunisasi ataupun vaksin. Anna menjelaskan Fight Respons pada anak bisa terlihat dari sikapnya yang tiba-tiba marah ataupun nangis ketika hendak disuntik.

Sedangkan Flight Respons, kata Anna terlihat saat anak merasa takut dan mencoba untuk lari ataupun kabur saat melihat suntikan.

Oleh karena itu, pada kondisi seperti ini, Anna menjelaskan orang tua harus paham terhadap kondisi anak.

Sebab, ketakutan yang dialami anak, seperti takut disuntik ataupun melihat suntikan dapat memicu rasa tidak percaya anak kepada dokter hingga orang tuanya sendiri.

Baca Juga: Metode Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun, Petugas Akan Mendatangi Setiap Sekolah

"Seorang anak yang sedang mengalami ketakutan, ketika dipaksa untuk tetap disuntik akan semakin mengalami ketakutan. Hingga kemudian memicu tidak percaya dari anak kepada di sekelilingnya, mulai dari dokter dan orang tuanya sendiri," kata Anna Surti Ariani dalam sebuah webinar, Selasa (30/11/2021).

Oleh karena itu, Anna mendorong kepada orang tua dan dokter untuk memastikan anak tenang dahulu sebelum akhirnya disuntik imunisasi rutin ataupun vaksin Covid-19 yang akan di dapatkan pada 2022 mendatang.

Stategi jitu agar anak tidak merasa takut saat disuntik

Dalam paparannya secara daring, Anna kemudian membocorkan strategi yang bisa dilakukan orang tua agar anak-anak tidak merasa takut saat hendak disuntik, sebagai berikut:

  • Pahami apa yang akan dilakukan kepada anak

Penting bagi orang tua untuk memberikan pemahaman kepada anak terutama soal rasa yang timbul sehabis disuntik.

Anna mendorong kepada orang tua untuk berkata jujur soal rasa tersebut. Bukan justru membohongi anak dengan dalih 'tidak sakit, seperti digigit semut'.

Artinya, jika memang sehabis disuntik akan menimbulkan rasa sakit, maka sebut saja sakit. Namun kemudian, beri pemahaman lanjutan kepada anak, bahwa rasa sakit itu akan muncul sebentar.

Bahkan jika masih terasa sakit, bisa diredakan dengan cara dikompres menggunakan air dingin agar terasa sejuk.

  • Jelaskan mengapa perlu vaksin, anak jadi 'pahlawan'

Anak-anak perlu diberi pemahaman soal pentingnya melakukan vaksinasi. Berkaitan dengan vaksinasi Covid-19 maka seorang anak bisa dipahamkan bahwa ketika disuntik maka dirinya akan menjadi 'pahlawan'.

Artinya, dengan berani disuntik dirinya bisa menyelamatkan diri sendiri bahkan orang lain di tengah pandemi Covid-19 ini. Bahkan dirinya akan membantu agar dunia bisa segera terbebas dari virus corona.

  • Tawarkan temani anak

Saat hendak melakukan suntik vaksinasi, alangkah baiknya orang tua menawarkan diri kepada anak mau ditemani atau tidak.

Sehingga jika anak butuh ditemani, maka orang tua perlu pasang badan untuk mendampingi anak saat vaksinasi. Sebaliknya, jika anak berani sendiri maka orang tua wajib mendukung keberanian tersebut.

  • Bawakan benda pembuat nyaman

Jika anak merasa takut untuk disuntik vaksin, orang tua bisa turut membawakan barang atau mainan favorit anak.

Apabila tidak diperbolehkan, maka orang tua bisa lebih dahulu izin kepada dokter atau petugas yang akan menyuntik.

Baca Juga: ITAGI Ingatkan Orang Tua Anak Usia 6-11 Tahun Lengkapi Imunisasi sebelum Terima Vaksin Covid-19

  • Beri apresiasi

Apresiasi bagi anak setelah vaksin dinilai penting. Menurut Anna, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengurangi kewajiban anak.

Salah satu contoh, jika anak memiliki jadwal les yang bersamaan dengan vaksinasi. Maka, orang tua dapat mengizinkan anak untuk tidak mengikuti les di hari tersebut.

"Karena hari ini kamu vaksin, lesmu bisa off dulu. Seorang anak akan istirahat lebih lega. Saat kewajibannya dikurangi saat dia harus wajib vaksin," jelas Anna.

  • Jika masih takut, validasi emosinya

Lantas bagaimana ketika sudah diberi penjelasan, tetapi anak masih merasa takut. Nah, soal ini, Anna mendorong orang tua untuk melakukan validasi emosi kepada anak.

Salah satu caranya dapat dilakukan dengan memberi pertanyaan 'Degdegan banget ya, besok masuk vaksin?'.

Menurut Anna, ketika seorang anak diberi pertanyaan seperti itu, maka dirinya akan lebih merasa diterima dan lebih tenang. Karena orang tuanya telah membenarkan perasaan yang dimiliki oleh seorang anak.

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU