Merti Umbul Pedukuhan Lojajar Sleman, Lestarikan Mata Air dengan Tradisi
Berita foto | 9 September 2024, 11:57 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Ratusan warga Pedukuhan Lojajar, Sinduharjo, Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, melaksanakan kegiatan merti umbul di Umbul Temanten, Lojajar, Minggu (8/9/2024) sore hingga petang.
Kegiatan bernuansa adat Jawa tersebut merupakan wujud rasa syukur masyarakat atas limpahan air dari umbul atau mata air yang tidak pernah kering meski kemarau panjang. Kegiatan itu sekaligus untuk melindungi mata air yang ada.
Merti umbul diawali dengan kirab bregada atau prajurit dari Pedukuhan Lojajar menuju Umbul Temanten, yang diikuti oleh sekitar 500 warga, yang dirangkai dengan festival kendi.
Baca Juga: BERITA FOTO: Paus Fransiskus Tiba di Indonesia, Senyum dan Lambaikan Tangan dari Balik Jendela Mobil
“Kita juga ada festival kendi, kita ambil sumber air empat kiblat lima pancer di Pedukuhan Lojajar untuk disatukan dengan air umbul (Temanten) sebagat simbol menyatunya masyarakat dan alam sebegai saka guru kehidupan, kata Kepala Pedukuhan Lojajar, Drajad Giripawoko di lokasi.
Ia menuturkan, upacara ini merupakan wujud syukur masyarakat Padukuhan Lojajar atas karunia Tuhan berupa mata air yang tidak pernah surut meski kemarau panjang.
“Selama ini menjadi sumber kehidupan baik pertanian maupun kegiatan lain yang membutuhkan air. Ini kegiatan trutin setiap tahun, biasanya di Bulan Safar atau sekitar itu tergantung keadaan.”
Ia berharap kegiatan ini menjadi agenda wisata rutin di Kabupaten Sleman. Harapan lain adalah agar warga juga senantiasa ingat bahwa anugerah mata air yang tidak pernah surut itu harus dijaga karena mata air ini bukan milik generasi sekarang tapi untuk warisan anak cucu kelak.
Baca Juga: HUT ke-79 RI, Mahasiswa dan Warga Bantaran Kali Kibarkan 79 Bendera di Sungai Code Yogyakarta
Rangkaian kegiatan pada upacara merti umbul itu antara lain serah terima sesaji dan air dari sumber empat kiblat lima pancer, karawitan, sendra tari yang menceritakan terbentuknya Pedukuhan Lojajar, dan pengambilan air dari umbul.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV