> >

Buntut Ledakan Beirut, Hassan Diab Mundur dari Perdana Menteri Lebanon

Kompas dunia | 11 Agustus 2020, 08:54 WIB
Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab saat berbicara di Istana Kepresidenan Beirut, Lebanon, pada 10 Agustus 2020. (Sumber: TELE LIBAN via REUTERS)

Sebelumnya Menteri Lingkngan, Kattar Demianos dan Menteri Informasi, Manal Abdel Samad, menjadi menteri yang mundur dari jabatannya.

Kabinet Hassan Diab telah berada di bawah tekanan untuk mundur karena ledakan pekan lalu yang menewaskan 163 orang, melukai sekitar 6.000 orang, dan menyebabkan sekitar 300.000 tanpa perumahan yang layak huni. 

Pemerintah Lebanon menyatakan sumber ledakan akibat dari 2.750 ton Amonium Nitrat yang disimpan bertahun-tahun.

Baca Juga: Cerita WNI di Lebanon, Pelajar Indonesia: Saya 5 Kilometer dari Lokasi Ledakan

Amonium Nitrat yang biasa digunakan secara luas dalam pupuk dan bahan peledak itu merupakan barang sitaan dari kapal kargo Rusia bernama MV Rhosus dan disimpan dalam gudang pelabuhan di Kota Beirut.

Gelombang kejut dari ledakan  2.750 ton Amonium Nitrat yang disimpan selama tujuh tahun itu telah memporak porandakan hampir setengah Ibu Kota Lebanon. 

Bahkan Siprus, negara kepulauan yang berada 234 kilometer dari Kota Beirut, Lebanon dikabarkan ikut terkena dampak ledakan yang terjadi di daerah pelabuhan kota itu.

Media setempat memberitakan ledakan telah menguncang jendela di kota tepi pantai selatan Siprus.

 

Penulis : Johannes-Mangihot

Sumber : Kompas TV


TERBARU