> >

Ditahan di Bandara Karena Bawa Uang Banyak, Mantan Presiden Honduras Bantah Itu Miliknya

Kompas dunia | 28 November 2020, 13:23 WIB
Mantan Presiden Honduras, Manuel Zelaya. (Sumber: AP Photo)

TEGUCIGALPA, KOMPAS.TV - Mantan Presiden Honduras, Manuel Zelaya ditahan di Bandara Internasional Toncontin setelah kedapatan membawa uang dengan jumlah besar.

Zelaya diketahui membawa uang sebesar 18.000 dolar AS atau setara Rp253 juta, Jumat (27/11/2020) waktu setempat.

Namun, pria yang menjabat sebagai Presiden Honduras pada periode 2006 hingga 2009 itu, membantah uang tersebut adalah miliknya.

Baca Juga: Kakek Ini Meninggal di Penjara Seusai Ditahan Karena Mendengarkan Musik Klasik Terlalu Keras

“Saya tak tahu darimana asalnya uang itu. Jelas seseorang meletakannya di dalam tas saya,” ujarnya dikutip dari Al-Jazeera.

“Saya telah melakukan 400 perjalanan dan tahu Anda tak bisa berpergian dengan sejumlah uang. Sangat penting untuk menginvestigasi siapa yang meletakannya di tas saya,”lanjut Zelaya.

Zelaya juga sempat menyatakan dirinya telah ditahan secara tidak adil di Twitter miliknya.

Baca Juga: Ahli Nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh Dibunuh, AS dan Israel Diyakini Bertanggung Jawab

“Alasannya adalah tas dengan uang sebanyak 18.000 dolar AS, yang bukan milik saya. Dan barang itu kini berada di tangan jaksa,” tulisnya.

Zelaya mengungkapkan dia diberhentikan saat berada di ruang kontrol imigrasi Bandara Toncontin, setelah tasnya diperiksa.

Baca Juga: Unjuk Rasa UU Pertanian, Ribuan Petani India Diperbolehkan Berdemonstrasi di New Delhi

Namun, juru bicara Kejaksaan Umum Honduras, Yuri Mora menegaskan bahwa Zelaya tidak ditahan.

“Apa yang terjadi sesuai dengan hukum, yaitu dengan mendokumentasikan (apa yang terjadi), dan ketika semua sudah selesai dan ditandatangani oleh Zelaya, bahwa uang itu bukan miliknya, dia dipersilakan pergi,” tuturnya.

Zelaya dikabarkan tengah akan melakukan perjalanan ke Houston, Texas, Amerika Serikat (AS), dengan destinasi terakhir Meksiko, ketika dirinya diperiksa.

Baca Juga: Unjuk Rasa Pro Demokrasi Thailand Kembali Digelar

Semasa menjabat sebagai Presiden Honduras, Zelaya merupakan rekan dari mantan Presiden Venezuela, Hugo Chavez.

Dia dilengserkan militer pada Juni 2009 melalui kedueta ketika tengah menyiapkan referendum untuk pemilihan Presiden.

Pihak oposisi mengatakan Zelaya tengah berusaha melakukan sebuah plot untuk mempertahankan kekuasannya.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU