> >

Peretasan Terhadap Distribusi Vaksin Covid-19 Terdeteksi

Kompas dunia | 4 Desember 2020, 00:39 WIB
Sebuah truk berpendingin keluar dari pabrik manufaktur Pfizer di Puurs, Belgia, pada hari Kamis, 3 Desember 2020. Pejabat Inggris pada hari Rabu mengesahkan vaksin COVID-19 untuk penggunaan darurat, memberi lampu hijau pada suntikan vaksin pertama di dunia untuk melawan virus Covid-19 . (Sumber: Foto AP / Virginia Mayo)

BOSTON, KOMPAS TV - Peneliti keamanan IBM melaporkan mereka mendeteksi upaya peretasan informasi dengan metode phishing melalui surat elektronik yang berusaha mengumpulkan informasi penting tentang inisiatif Badan Kesehatan Dunia WHO mendistribusikan vaksin Covid-19 ke negara-negara berkembang.

Associated Press melaporkan, para peneliti IBM belum bisa memastikan siapa dibelakang upaya yang dimulai bulan September lalu, dan apakah upaya tersebut berhasil mendapatkan informasi penting tersebut.

Para peneliti ini menganalisa, para pencari informasi ini melakukan penargetan secara presisi serta sangat berhati-hati untuk tidak meninggalkan jejak. Rapinya pekerjaan, menurut mereka, “menunjukan tanda-tanda keahlian tingkat negara,”

Para peretas menyasar secara khusus Jerman, Italia, Korea Selatan dan Taiwan, yang terkait dengan pengembangan “rantai jaringan distribusi berpendingin” yang diperlukan untuk memastikan vaksin Covid-19 mendapat pendinginan steril secara terus menerus agar dapat efektif melayani hampir 3 miliar orang yang hidup di wilayah yang tidak memiliki cukup jaringan penyimpanan berpendingin.

Baca Juga: INTERPOL Keluarkan 'Peringatan Oranye' Atas Ancaman Kejahatan Terorganisir Bagi Vaksin Covid-19

“Bayangkan ibaratnya seperti jaringan pembuluh darah yang mensuplai vaksin secara gobal,” tutur Claire Zaboeva, analis IBM yang terlibat dalam deteksi tersebut.

Badan Keamanan Infrastruktur dan Keamanan Siber AS, CISA, mengeluarkan peringatan yang mendorong Operation Warp Speed AS dan lembaga lain yang terlibat dalam penyimpanan dan distribusi vaksin, untuk mengkaji laporan dan temuan IBM ini.

Siapapun dibelakang operasi mata-mata ini dipandang memiliki motivasi untuk meniru bagaimana vaksin dapat secara efektif dikirim dan disimpan, berikut seluruh proses pendinginan konstan, tutur Nick Rossmann, Pemimpin Intelijen Ancaman Global IBM. Atau, mereka ingin memiliki kemampuan untuk melemahkan legitimasi vaksin, atau melancarkan serangan yang dapat mengganggu atau bahkan merusak, tambahnya.

Dalam operasinya, para pembuat keputusan yang terkait inisiatif Covax mendapat email tipuan yang terlihat berasal dari eksekutif Haier Biomedical, sebuah perusahaan China yang dipandang sebagai pemasok jaring distribusi berpendingin utama di dunia.

Baca Juga: Pfizer Siap Kirim 20 Juta Dosis Vaksin Corona

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV

Tag

TERBARU