> >

Amerika Serikat Hukum Turki Karena Beli Rudal S-400 Rusia

Kompas dunia | 15 Desember 2020, 05:00 WIB
Dalam file foto Selasa 27 Agustus 2019 ini, sebuah truk yang membawa bagian dari sistem pertahanan udara S-400, keluar dari pesawat angkut Rusia setelah mendarat di bandara militer Murted di luar Ankara, Turki. (Sumber: AP Photo)

WASHINGTON, KOMPAS TV - Pemerintahan Amerika Serikat dibawah presiden petahana Donald Trump menerapkan hukuman bagi sekutu NATOnya, Turki, atas pembelian jaringan peluru kendali pertahanan udara Rusia S-400.

Associated Press hari Selasa (15/12/2020) melaporkan, hukuman AS itu akan menciptakan konfrontasi lebih lanjut antara kedua negara saat Joe Biden bersiap menjadi presiden AS 20 Januari nanti. 

Langkah luar biasa terhadap sekutunya itu diambil saat hubungan antara Washington dan Ankara dalam situasi yang agak ribet, setelah Turki memutuskan untuk membeli sistem peluru kendali pertahanan udara S-400, memutuskan untuk terlibat di Syria dan konflik antara Armenia dan Azerbaijan, serta di Mediterrania Timur. 

Hukuman AS itu diambil berdasarkan aturan tahun 2017 bernama CAATSA, menambah runyam hubungan saat Trump berada di penghujung kekuasaan. Ini adalah pertama kalinya AS menerapkan aturan CAATSA terhadap sekutunya sendiri. 

Baca Juga: Turki Diancam Sanksi Ekonomi, Erdogan: Kami Tak Takut

Sebelumnya AS telah mencoret Turki dari program pengembangan pesawat tempur F35 serta pelatihan militer akibat keputusan Turki membeli Rudal S-400, walau tidak ada langkah lebih jauh selain peringatan berulang kali dari pejabat AS bahwa sistem S-400 adalah ancaman bagi keamanan sekutu yang lain serta tidak cocok dengan sistem persenjataan NATO 

"Amerika Serikat sudah terang benderang kepada Turki hingga tingkat paling tinggi dan pada berbagai kesempatan menekankan, pembelian sistem rudal pertahanan udara S-400 akan membahayakan personil dan keamanan teknologi militer AS, serta hanya akan memberi dukungan bagi industri pertahanan Rusia serta membuat Rusia bisa mengakses angkatan bersenjata Turki dan industri pertahanan mereka," tegas Menlu AS Mike Pompeo seperti dilaporkan Associated Press. 

Pompeo lebih lanjut beralasan,"Turki tetap saja memutuskan untuk membeli dan mengujicoba rudal S-400, terlepas dari adanya pilihan lain seperti sistem rudal milik NATO yang bisa memenuhi kebutuhan pertahanan mereka,"

Baca Juga: Inginkan Perdamaian dengan Uni Eropa, Erdogan: Turki Bagian dari Eropa

“Saya mendesak Turki untuk menyelesaikan masalah S-400 ini secepatnya dengan koordinaasi Amerika Serikat," seraya menambahkan, "Turki adalah sekutu berharga dan mitra keamanan regional penting bagi AS, dan kami mengharapkan kelanjutan sejarah kerja sama pertahanan yang produktif selama beberapa dekade ke belakang, dengan cara mengenyahkan halangan diantara kita yaitu kepemilikan rudal S-400 selekas mungkin," tutur Pompeo lebih lanjut. 

Kementerian luar negeri Turki dalam pernyataannya "menolak dan mengecam" hukuman AS, sambil mengatakan hukuman sepihak AS itu sama sekali tidak bisa dipahami.

"Turki akan mengambil langkah apapun yang diperlukan untuk melawan keputusan ini, yang tidak bisa dihindari lagi akan mempengaruhi hubungan kami secara negatif, serta kami akan membalasnya dengan cara dan pada waktu yang kami anggap sesuai," demikian pernyataan kementerian luar negeri Turki seperti dilaporkan Associated Press. 

Pernyataan Turki itu berulang kali menegaskan bahwa rudal S-400 tidak akan berpengaruh bagi sistem NATO. 

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV


TERBARU