Trump Lontarkan Ancaman ke Iran Seusai Kedutaan Besar AS di Irak Diserang Roket
Kompas dunia | 25 Desember 2020, 17:51 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Petahana Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengamuk usai Kedutaan Besar AS di Baghdad, Irak diroket.
Trump mengancam Iran dan menegaskan mereka harus bertanggung jawab atas serangan roket Kedubes AS tersebut.
Trump pun menegaskan siap memberikan respon militer jika ada warga Amerika yang terbunuh di sana.
Baca Juga: Politikus Ini Bunuh Anaknya dengan Barbel dan Menguburnya di Beton Rumah, Alasannya Sepele
Kedutaan Besar AS di Baghdad mengalami serangan roket, Minggu (20/12/2020) malam.
Pihak Militer Irak mengungkapkan ada delapan roket yang ditembakan oleh grup penentang hukum mengenai Zona Hijau, tempat Kedubes AS berada.
Serangan itu melukai satu petugas keamanan Irak, merusak mobil dan kompleks perumahan di sana.
Baca Juga: Sempat Merasa Tak Mendapat Perawatan karena Rasisme, Dokter Ini Akhirnya Meninggal Akibat Covid-19
“Kedutaan Besar kami di Baghdad terkena tembakan sejumlah roket, Minggu kemarin. Coba tebak dari mana itu berada: IRAN,” cuit Trump di Twitter dikutip dari Al-Jazeera.
“Kita sering mendengar obrolan mengenai serangan tambahan terhadap orang Amerika di Irak. Beberapa nasihat yang bersahabat untuk Iran: Jika seorang Amerika terbunuh, saya akan meminta pertanggungjawaban Iran, pikirkan itu,” tulisnya.
Mendengar hal itu, Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif langsung meresponnya di mikroblog tersebut, dan menyesarkannya langsung ke Trump.
Baca Juga: Komplek Neverland Milik Michael Jackson Terjual Rp312 Miliar
“Menempatkan warga negara Anda sendiri dalam risiko di luar negeri tidak akan mengalihkan perhatian dari bencana kegagalan di dalam negeri,” ujarnya.
Zarif juga menampilkan enam cuitan Trump sebelumnya mengenai ancaman menyerang Iran, sejak Barack Obama masih menjadi presiden.
Hubungan Iran dan Trump memang tengah berada dalam titik nadir, khususnya setelah Trump memerintahkan pembunuhan terhadap pemimpin Garda Revolusi Iran dan Kesatuan Quds, Qasem Soleimani, Januari lalu.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV