> >

Kelaparan di Yaman Makin Parah Bila AS Tetap Nyatakan Pemberontak Houthi Sebagai Kelompok Teroris

Kompas dunia | 14 Januari 2021, 23:55 WIB
Seorang anak laki-laki kekurangan gizi parah terbaring di ranjang rumah sakit di Pusat Kesehatan Aslam di Hajjah, Yaman. Foto diambil pada 1 Oktober 2018. (Sumber: AP Photo / Hani Mohammed)

NEW YORK, KOMPAS.TV – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak Amerika Serikat (AS) untuk membatalkan keputusannya menyatakan pemberontak Houthi di Yaman sebagai kelompok teroris, memperingatkan bahwa keputusan tersebut tampaknya akan menyebabkan kelaparan dalam skala besar, skala yang tidak pernah terlihat selama hampir 40 tahun.

Wakil Sekretaris Jenderal PBB urusan kemanusiaan Mark Lowcock berencana mengajukan banding dalam pidatonya di Dewan Keamanan PBB pada Kamis (14/1), seperti termaktub dalam salinan pidato yang diperoleh Associated Press.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyatakan kelompok Houthi yang didukung oleh Iran sebagai “organisasi teroris asing” pada Minggu malam. Pompeo menyebut, pernyataan ini akan berlaku efektif mulai 19 Januari, hari terakhir petahana Presiden AS Donald Trump menduduki jabatan sebagai orang nomor 1 AS sebelum Joe Biden dilantik sebagai presiden AS yang baru.

Baca Juga: Pompeo Datangi Pemukiman Ilegal Israel di Tepi Barat, Turki: Tak Bertanggung Jawab dan Melawan Hukum

Sejumlah organisasi pemberi bantuan dan anggota Partai Republik senior juga telah memperingatkan bahwa keputusan ini dapat membawa dampak kemanusiaan mematikan pada negara yang hancur akibat konflik yang tengah dihadang risiko kelaparan.

Lowcock mengatakan, data menunjukkan bahwa 16 juta orang dari total 30 juta rakyat Yaman akan menderita kelaparan tahun ini.

Baca Juga: Ledakan Di Bandara di Yaman, 16 Tewas dan 60 Luka-luka

“Saat ini, sekitar 50.000 orang mati kelaparan dalam apa yang kita sebut sebagai kelaparan (skala) kecil,” ujarnya. “Lima juta orang lainnya hanya satu langkah di belakang mereka.”

Lowcock menyatakan, setiap keputusan yang dibuat sekarang harus memperhitungkan hal ini.

Sembari menekankan bahwa pernyataan sebagai kelompok teroris akan membuat sejumlah perusahaan menarik diri berurusan dengan rakyat Yaman, Lowcock memperingatkan bahwa kelaparan tidak akan bisa dicegah oleh beragam lisensi yang akan dikeluarkan AS bagi para kelompok pemberi bantuan dan usaha impor agar tetap dapat mencapai Yaman.

“Apa yang bisa mencegah (kelaparan) itu?! Pembatalan keputusan,” tegas Lowcock.

Baca Juga: Harapan di Tahun Baru, Paus Fransiskus Ingin Kekerasan di Yaman Bisa Berakhir

Penulis : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU