> >

Peneliti: Terinfeksi Covid-19 Bikin Alat Vital Pria Tak Semantap Dahulu, Vaksin Makin Dicari?

Kompas dunia | 4 Februari 2021, 22:17 WIB
Terinfeksi Covid-19 dapat membuat alat vital pria tidak sekeras sebelum tertular, saat asyik dengan pasangan sahnya, demikian analisa Dr. Axel-Juerg Potempa, seorang ahli urologi dan pakar kesehatan seksual  (Sumber: Mirror, England)

MUNCHEN, KOMPAS.TV - Terinfeksi Covid-19 dapat membuat alat vital pria tidak sekeras sebelum tertular, saat sedang memantapkan diri dengan pasangan sahnya, demikian analisa Dr. Axel-Juerg Potempa, seorang ahli urologi dan pakar kesehatan seksual, menyusul analisa dirinya atas dampak yang ditimbulkan virus tersebut kepada manusia yang selamat. 

Seperti dilansir Mirror, Rabu, (03/02/2021), Dr. Potempa mengatakan 32 pria pasiennya mengalami masalah ereksi setelah sembuh dari infeksi Covid-19 dan mereka berusia 31 - 69 tahun. Dia mengatakan, "infeksi ringan tidak jaminan seseorang akan lolos dari efek jangka panjang ini,"

Ancaman ini tentu memberi tambahan alasan bagi kaum pria untuk melindungi diri dari penularan virus Corona, yang diantaranya adalah ikut mendapat vaksinasi, selain tertib dan lurus menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker.

Pasalnya, tentu kaum pria tidak mau tertimpa reruntuhan dua kali; terinfeksi Covid-19 dan terancam masygul dalam kehidupan rumah tangganya ke depan. 

Baca Juga: 1 Pasien Positif Corona di Perancis Alami Ereksi 4 Jam

Dokter lain di Amerika Serikat yang juga peneliti, Dr. Dena Grayson berpendapat sama. Peneliti itu melihat, disfungsi ereksi datang dari inflamasi vaskuler yang disebabkan virus, biasanya terkait thrombosis dan stroke. Dena Grayson adalah dokter medis yang juga peneliti sekaligus politisi terkenal Amerika Serikat. 

Menurut Dr. Potempa, gejala bernama vasculitis ini juga mempengaruhi peristiwa nitrik-oksida yang diperlukan untuk pembuluh darah agar pembuluh bisa melebar, membuka jalan darah, sehingga organ reproduksi pria bisa mememanjang, dan tentu saja mengeras. 

Nitrik oksida diperlukan otot dalam kelamin pria agar rileks, dan merupakan bagian penting dalam rantai reaksi karena memastikan oksigen bisa dipompa ke lapisan tubuh saat ereksi. 

Dia mengatakan,"Virus Corona juga menghambat pembentukan hormon seks, testosteron dan dehydroepiandrosterone (DHEA)."

Baca Juga: 6 Posisi Seks yang Cocok saat Musim Hujan, Kamu Suka yang Mana?

Pasien yang terkena efek ini biasanya lari ke obat-obatan inhibitor PDE-5, seperti Viagra, Levitra, Cialis atau Spedra yang semuanya mengandung protein yang meningkatkan suplai darah di organ reproduksi pria.

Namun, Dr Potempa mengatakan meskipun perbaikan dimungkinkan, perawatannya bisa memakan waktu hingga beberapa bulan.

Itulah mengapa masalah impotensi menjadi argumen kuat bahwa vaksinasi Covid-19 sungguh diperlukan dan sejatinya masuk akal kaum pria.

Efek samping vaksinasi, bilapun ada, jelas lebih rendah dibanding konsekuensi kesehatan dan nafsu jangka panjang yang mungkin justru akan lebih menambah nestapa dan derita bagi kaum pria, tambah Dr Potempa.

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV


TERBARU