> >

Afrika Selatan Temukan 63kg Cula Badak yang Akan Diselundupkan ke Malaysia

Kompas dunia | 5 Februari 2021, 23:23 WIB
Dalam file foto 5 Maret 2019 ini, seekor badak putih sedang merumput di Taman Nasional Kruger, Afrika Selatan. Petugas bea cukai Afrika Selatan telah menyita cula badak senilai lebih dari $ 3,5 juta di Bandara Internasional OR Tambo di Johannesburg, Kamis 4 Februari 2021. Pengiriman 18 cula seberat 63 kilogram ke Malaysia ditemukan di fasilitas kurir bandara. (Sumber: AP Photo/Jerome Delay-File)

JOHANNESBURG, KOMPAS.TV — Bea Cukai Afrika Selatan menyita cula badak senilai 3,5 juta dollar di Bandara Internasional O.R. Tambo, Johannesburgh, Afrika Selatan, Kamis, (04/02/2021). 

Seperti dilansir dari Associated Press, Jum'at (05/02/2021) penyelundupan 18 buah cula seberat 63 kilogram dengan tujuan Malaysia itu terungkap saat petugas melakukan pemeriksaan di fasilitas pengiriman Bandara. 

Paket itu diberi label "kotak HP" namun pemeriksaan sinar x menunjukkan gambar cula, sejurus kemudian petugas membongkar paket itu dan menemukan barang haram tersebut, demikian pernyataan Layanan Pendapatan Afrika Selatan. 

Ini adalah kali yang ke empat sejak Juli tahun lalu, dimana petugas bea cukai menemukan penyelundupan cula badak, yang hingga saat ini totalnya sebanyak 277 kilogram cula badak dengan nilai pasaran mencapai 15 juta dollar, demikian ditambahkan.

Baca Juga: Pentolan Pemburu Gading Gajah dan Cula Badak Afrika di Ekstradisi ke Amerika Serikat

Edward Kieswetter, komisieoner layanan pendapatan Afsel mengatakan, "Mereka yang terus menghancurkan warisan kekayaan alam negeri kita, akan berhadapan dengan komitmen petugas  kami yang tidak akan tergoyahkan dalam menegakkan hukum," seraya menambahkan, "Ini semua adalah milik dan warisan bersama untuk kita jaga bersama untuk generasi mendatang,"  

Awal minggu ini pemerintah Afrika Selatan mengumumkan pembantaian badak di negara itu turun 33 persen tahun 2020, yang sebagian besar ditengarai akibat aturan ketat pembatasan pergerakan manusia di seluruh negara selama pandemi Covid-19.

Baca Juga: Cegah Kepunahan, Kenya Sukses Upayakan Dua Embrio Badak Putih Utara Yang Hampir Punah

Secara total diidentifikasi ada 394 badak yang dibunuh tahun 2020 hanya untuk diambil culanya, turun dari angka 594 badak tahun 2019, demikian data dari kementerian lingkungan hidup Afrika Selatan. 

Jumlah itu adalah penurunan selama enam tahun berturut-turut dari angka pembunuhan badak secara ilegal, seiring dengan peningkatan operasi pemerintah menghabisi para pemburu. 

Operasi itu juga dilakukan bersama Botswana, Eswatini (dulu Swaziland), Kenya, Namibia, Mozambique, dan Zimbabwe, dimana seluruh negara tersebut bergerak bersama sehingga perburuan liar di Afrika Selatan dapat ditekan. 

Baca Juga: Tokoh Konservasi Badak Indonesia, Widodo S. Ramono, Meninggal Dunia

Kelompok pembela satwa dan kehidupan alaminya memperingatkan perburuan haram badak-badak di Afrika tetaplah marak, dan pemburu liar bergerak makin canggih karena mulai ditemukan pemburu gelap menggunakan drone dan alat canggih lain. 

Walau jumlah badak yang dibunuh menurun, secara umum jumlah badak makin anjlok, tutur para pelaku konservasi satwa liar badak. 

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV


TERBARU