> >

Bob Marley, Musik Reggae untuk Kebebasan dan Kemanusiaan

Kompas dunia | 6 Februari 2021, 21:17 WIB
Bob Marley lahir 6 Februari 1945. (Sumber: AP Photo)

Marley bukan cuma musisi biasa. Ia kerap membantu mengampanyekan sosial politik. Ia blak-blakan mendukung legalisasi mariyuana. Marley juga mengampanyekan kemerdekaan negara-negara Afrika melalui Pan-Afrikaisme.

Pada 3 Desember 1976, Marley pernah mengalami percobaan pembunuhan. Saat itu, Bob Marley akan mengikut sebuah konser perdamaian di Jamaika.

Seorang penembak tak dikenal membuat Marley mengalami luka ringan di dada dan tangan. Namun, percobaan pembunuhan itu tak membuatnya gentar.

“Orang yang mencoba merusak dunia ini tak mengambil cuti satu hari pun. Bagaimana bisa aku istirahat?” kata Marley ketika ditanya alasan melanjutkan konser itu.

Lagu-lagu Marley tak berhenti di panggung atau kaset rekaman. Ia menginspirasi orang-orang untuk terus berjuang.

Para gerilyawan kemerdekaan Zimbabwe mengaku, lagu-lagu Bob Marley teringat di kepala saat mereka berperang. Karena itu, ia pun diminta bernyanyi dalam konser hari kemerdekaan Zimbabwe.

“Semua orang kegirangan dan berteriak-teriak. Konser itu gratis. Kami membayarnya dengan kecintaan terhadap musik Marley. Semua orang tak percaya kami telah bebas, merdeka. Aku tak pernah merasakan itu dalam hidupku sebelumnya. Kami masih membicarakan konser hari itu," tutur Enos Nyarenda, seorang aktivis Zimbabwe, dikutip dari Forbes.

Namun, Marley diam-diam mengidap melanoma, sejenis kanker kulit di bawah kuku jempol kakinya. Hal itu telah ia ketahui sejak 1977.

Baca Juga: Cerita Steven Jam dan Kecintaannya pada Musik Reggae!

Marley menolak mengamputasi kakinya untuk menghentikan kanker itu. Mengamputasi kaki tak sejalan dengan jaran Rastafari yang ia anut.

Pada September 1980 Bob Marley ambruk saat sedang jogging di Central Park, New York. Dokter mengatakan, kanker itu telah menjalar ke otak, hati, dan paru-parunya.

Bob Marley dirawat selama 8 bulan, tapi keadaannya tak kunjung membaik. Saat perjalanan pulang ke Jamaika menggunakan pesawat, kondisinya memburuk.

Penulis : Ahmad-Zuhad

Sumber : Kompas TV


TERBARU