> >

Awal Dari Pengiriman Vaksin Terbesar Dalam Sejarah: Ghana Terima Vaksin Dari COVAX

Kompas dunia | 25 Februari 2021, 05:30 WIB
Pengiriman pertama vaksin Covid-19 yang didistribusikan oleh COVAX tiba di Bandara Internasional Kotoka di Accra, Ghana, Rabu (24/2/2021). Pengiriman 600.000 vaksin AstraZaneca ini menandai dimulainya pengiriman vaksin besar-besaran ke negara dengan pendapatan kecil hingga menengah. (Sumber: Francis Kokoroko / UNICEF via AP)

Ghana termasuk di antara 92 negara yang akan menerima vaksin secara gratis melalui inisiatif yang dipimpin oleh WHO, GAVI dan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI). Sedangkan sebanyak 90 negara dan delapan wilayah lainnya telah setuju untuk membayar vaksin.

Ghana merupakan negara berpenduduk 30 juta orang yang telah mencatat 81.245 kasus dan 584 kematian sejak awal pandemi. Mereka berencana untuk memulai vaksinasi pada 2 Maret. Negara tetangga Ghana, yaitu Pantai Gading akan menjadi penerima vaksin COVAX berikutnya.

“Pemerintah Ghana tetap teguh dalam memastikan kesejahteraan semua warga Ghana dan berusaha keras untuk memperoleh vaksin yang memadai untuk mencakup seluruh populasi melalui badan-badan bilateral dan multilateral,” kata Pelaksana Tugas Menteri Informasi Ghana, Kojo Oppong Nkrumah, dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari the Associated Press.

Ingar bingar pengiriman vaksin itu telah menggema di seluruh benua Afrika yang berpenduduk 1,3 miliar, karena pengiriman telah terlambat dari jadwal. Kini negara-negara Afrika tengah berusaha keras untuk mendapatkan vaksin dari berbagai sumber. Namun hanya sekitar tujuh dari 54 negara yang telah memulai vaksinasi massal.

Baca Juga: Bawa AS Rujuk dengan WHO, Joe Biden Akan Gabung dengan Program COVAX

“Jika melihat negara mana saja yang berhasil mengamankan vaksin bagi warganya, mereka semua berada di negara industri maju. Dan kami merasa senang untuk warganya. Tetapi kami juga ingin semua orang dilindungi dari pandemi, dengan mendapatkan vaksin, ” ujar Direktur Regional UNICEF untuk Afrika Barat dan Tengah, Marie-Pierre Poirier.

Ia menyebut bahwa pengiriman vaksin ke Ghana ini sebagai momen bersejarah. “Ini penting untuk mengakhiri pandemi, karena sampai semua orang (dipastikan) aman, makan tidak ada yang aman,” tambahnya.

Penulis : Tussie-Ayu

Sumber : Kompas TV


TERBARU