> >

Viral Suster Berlutut di Depan Polisi Myanmar, Disebut Simbol Pemimpin Gereja untuk Bela Demonstran

Kompas dunia | 6 Maret 2021, 15:47 WIB
Suster Ann Roza memohon sambil menangis dan berlutut agar aparat Myanmar berhenti menembaki para pengunjuk rasa, Minggu (28/2/201). Kekerasan aparat telah menewaskan lebih dari 50 orang warga sipil penentang militer. (Sumber: Kolase via Twitter/@CardinalMaungBo)

YANGON, KOMPAS.TV - Gambar seorang suster yang berlutut di depan polisi Myanmar saat demonstrasi menolak kudeta junta militer viral di media sosial.

Suster tersebut berlutut meminta mereka untuk tak menembakkan senjatanya kepada para pengunjuk rasa antikudeta Myanmar.

Suster tersebut pun menjadi simbol bagi pemimpin Gereja untuk membela para demonstran yang ditekan oleh junta militer.

Baca Juga: Pemimpin Syiah Irak Usai Bertemu Paus Fransiskus di Najaf: Otoritas Agama Penting Lindungi Minoritas

Gambar tersebut diposting pertama kali pada 28 Februari oleh Kardinal Charles Maung Bo, Uskup Yangon.

Pada gambar tersebut terlihat Suster Ann Nu Thawng yang berasal dari Jemaat Saint Francis Xavier berlutut sambil mengepalkan tangannya.

“Hari ini para demonstran secara nasional membuktikan keseriusannya. Polisi menangkap, memukuli dan bahkan menembak orang-orang,” ujar Kardinal Maung Bo di Twitter.

Baca Juga: Kelabui Istrinya, Pria Ini Minta Penjual yang Antarkan PS5 Miliknya Mengaku sebagai Teknisi WIFI

“Dengan menangis, Suster Ann Nu Thawng meminta polisi untuk berhenti menangkapi para demonstran,” tambahnya.

Suster itu berteriak dengan keras kepada para polisi untuk menghentikan kekejaman mereka.

“Tembak saja saya jika kalian ingin. Demonstran tak memiliki senjata dan mereka menunjukkan keinginannya dalam perdamaian,” ujar Suster Ann dikutip dari UCA News.

Saat itu, para personel sekuriti meminta agar suster itu menyingkir karena dia dalam bahaya, tetapi Suster Ann bergeming.

Baca Juga: Suster Ann Siap Mati Demi Demonstran Myanmar: Tidak Ada yang Bisa Lindungi Warga

Direktur Surat Kabar Katolik Myanmar, Joseph Kung Za Hmung, pun mengungkapkan aksi Suster Ann sangat mengejutkan.

Dia bahkan memuji Suster Ann sebagai panutan dari pemimpin Gereja, yang terpanggil untuk keluar dari zona nyaman dan terinspirasi dengan keberaniannya.

Joseph Kung bahkan menilai aksi Suster Ann telah menyelamatkan sekitar 100 demonstran yang kala itu sedang mencari perlindungan.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU