> >

Pemberontak Mozambik Kepung Kota Palma, Puluhan Warga Sipil Tewas Termasuk Pekerja Ekspatriat

Kompas dunia | 29 Maret 2021, 02:00 WIB
Peta menempatkan kota Palma, Mozambik. Pertempuran berkecamuk untuk hari kelima hari Minggu di Mozambik utara saat pemberontak melawan tentara untuk menguasai kota strategis Palma. (Sumber: Associated Press)

Serangan di Palma dimulai hari Rabu lalu setelah banyak pemberontak yang berhasil menyusup ke kota itu, menurut Laporan dan Kliping Berita Mozambik.

Serangan terkoordinasi kemudian menghantam kota Palma "dalam tiga arah," termasuk menghantam bandara, kata Kementerian Pertahanan Mozambik.

Baca Juga: Kamala Harris Beri Selamat ke Presiden Wanita Pertama Tanzania, Ini Isi Pesannya

Juru bicara Kementerian Pertahanan Kolonel Omar Saranga di ibu kota Mozambik, Maputo hari Kamis (26/03/2021) mengatakan pasukan pertahanan dan keamanan Mozambik "bekerja tanpa lelah untuk membangun kembali keamanan dan ketertiban secepat mungkin" dan akan "melakukan segalanya untuk menjamin keamanan" penduduk setempat dan "proyek ekonomi",

Serangan di kota Palma dimulai hanya beberapa jam setelah Total mengumumkan mereka akan melanjutkan pekerjaan di luar kota untuk proyek gas alamnya, dekat perbatasan timur laut Mozambik dengan Tanzania.

Serangan pemberontak sebelumnya mendorong Total pada Januari lalu untuk menangguhkan pekerjaan pada proyek ekstraksi gas dari lokasi lepas pantai.

Total Prancis bersiap untuk secara bertahap melanjutkan operasinya di semenanjung Afungi beberapa kilometer (mil) di luar Palma.

Kekerasan baru dari pemberontak memunculkan tanda tanya akan nasib proyek gas, salah satu investasi swasta terbesar di Afrika.

Baca Juga: Berdesakan Ingin Lihat Jenazah Presiden, Lima Warga Tanzania Tewas

Total Prancis membayar hampir 4 miliar dolar untuk 26,5% saham dalam proyek tersebut pada tahun 2019. Mereka  merencanakan untuk memulai pengiriman gas pada tahun 2024 tetapi situasi keamanan yang memburuk telah membuat tujuan itu tidak mungkin tercapai.

Total mengeluarkan pernyataan hari Sabtu, (29/03/2021) yang mengatakan karena serangan pemberontak terbaru, mereka menangguhkan seluruh operasinya di semenanjung Afungi. Dikatakan bahwa tidak ada stafnya di lokasi proyek Afungi yang menjadi korban serangan itu.

"Total mengungkapkan simpati dan dukungannya kepada masyarakat Palma, kepada kerabat para korban dan mereka yang terkena dampak peristiwa tragis beberapa hari terakhir," kata pernyataan itu.

Baca Juga: Bubarkan Demonstrasi, Polisi di Malawi Malah Perkosa 18 Wanita

“Total mempercayai pemerintah Mozambik yang pasukan keamanan publiknya saat ini bekerja untuk mengambil kembali kendali daerah tersebut.”

Pemberontak Mozambik sudah menguasai kota pelabuhan Mocimboa da Praia, 50 kilometer (31 mil) selatan Palma, yang mereka kuasai pada Agustus lalu.

Pemberontak Mozambik dikenal oleh penduduk setempat sebagai al-Shabab, meskipun mereka tidak memiliki hubungan yang diketahui dengan pemberontak jihadis Somalia dengan nama itu.

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV


TERBARU