> >

Abu Gunung La Soufriere Selimuti Pulau Saint Vincent, Warga Mengungsi Dan Penerbangan Dibatalkan

Kompas dunia | 11 April 2021, 06:13 WIB
Abu vulkanik dari letusan Gunung La Soufriere menyelimuti jalan di sekitar bandara internasional di Kingstown di Pulau Saint Vincent di Kepulauan Karibia, Sabtu (10/4/2021). (Sumber: AP Photo/Orvil Samuel)

Pada Sabtu (10/4/2021), sejumlah warga tampak menyapu halaman mereka yang tertutup abu. Mereka juga menutupi pintu dan jendela rumah dengan lakban untuk mencegah abu masuk ke rumah.

“Kami mendengar suara gemuruh dari sini dan menyaksikan kilatan petir semalam," kata Rukersha Jackson (22), seorang warga yang rumahnya terletak sedikit di luar zona merah yang wajib melakukan evakuasi.

Hujan abu tebal telah memaksa pembatalan sejumlah penerbangan, dan buruknya jarak pandang menyulitkan proses evakuasi di sejumlah area. Pihak berwenang memperingatkan bahwa hujan abu ringan dapat terjadi di utara hingga Pulau Saint Lucia dan di selatan hingga ke Grenada. Sebagian besar hujan abu diprediksi akan mengarah ke timur-laut ke Samudera Atlantik.

Letusan besar gunung yang memiliki ketinggian 1.220 meter di atas permukaan laut ini terakhir kali terjadi pada tahun 1979. Letusan di tahun 1902 menewaskan sekitar 1.600 orang.

Pada Desember, La Soufriere mengalami letusan ringan, dan tim dari Pusat Seismik Universitas Hindia Barat diterbangkan untuk menganalisa formasi kubah gunung yang baru, perubahan pada danau kawah, aktivitas seismik dan emisi gas Gunung La Soufriere.

Sebanyak 17 dari 19 gunung api aktif di timur Karibia terletak di 11 pulau. Dua lainnya berada di bawah permukaan air laut dekat pulau Grenada, termasuk salah satu yang bernama Kick ‘Em Jenny yang aktif dalam beberapa tahun terakhir. Namun, gunung yang paling aktif adalah Soufriere Hills di Montserrat. Gunung ini terus meletus sejak tahun 1995 dan menewaskan sedikitnya 19 orang pada letusan di tahun 1997.

Penulis : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU