Kasus Covid-19 Menurun Drastis, Pemerintah Inggris Bakal Bolehkan Pelukan
Kompas dunia | 11 Mei 2021, 00:00 WIBKegiatan hiburan dalam ruangan seperti bioskop, area bermain ringan, olahraga kelompok dewasa, kelas olahraga, dan hotel juga diharapkan dibuka kembali.
Sejak Inggris melonggarkan lockdown beberapa minggu terakhir, pemerintah membolehkan orang-orang bertemu di luar ruangan, taman, atau teras restoran. Namun, pertemuan itu tetap perlu mematuhi aturan menjaga jarak.
Mulai 17 Mei, pemerintah Inggirs juga telah mengizinkan perjalanan ke beberapa negara asing, seperti Portugal, Islandia, Prancis, Italia, Spanyol, dan Yunani.
Inggris telah mencatat jumlah kematian akibat virus Corona tertinggi di Eropa. Lebih dari 127.500 orang meninggal karena Covid-19.
Baca Juga: Tiga Roket Menghujani Jalur Gaza di Tengah Tensi Panas Yerusalem
Namun, vaksinasi Covid-19 berjalan cepat sehingga membantu menekan pandemi. Sekitar 53% dari populasi Inggris telah menerima setidaknya vaksin dosis pertama.
Sedangkan, lebih dari seperempat penduduk Inggris telah mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19.
Periode pelonggaran lockdown ini akan berakhir pada 21 Juni 2021 nanti. Pemerintah Inggris berharap dapat mencabut seluruh pembatasan sosial secara keseluruhan saat itu.
Meski begitu, ada kekhawatiran bahwa pemerintah Inggris terlalu terburu-buru melonggarkan pembatasan sosial.
Hal ini mengingat negara-negara lain, seperti India sedang menghadapi lonjakan kasus Covid-19.
Gurch Randhawa, Profesor Kesehatan Masyarakat dari Universitas Bedfordshire memperingatkan pemerintah untuk waspada.
Baca Juga: Tiga Orang Kritis Ditusuk oleh Orang Tak Dikenal di Supermarket Selandia Baru
“Minimal, pemerintah harus mengimbau pelukan hanya berlaku bagi mereka yang telah menerima kedua dosis vaksinasi, dan bahkan, pelukan singkat, dengan wajah saling menjauh untuk meminimalkan risiko penularan Covid-19,” kata Randhawa.
Di sisi lain, negara-negara Britania Raya lain, seperti Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara juga sedang melonggarkan aturan pembatasan sosial.
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV