> >

Pemerintah Kolombia Tawarkan 800.000 Dolar untuk Informasi Penembak Helikopter Presiden Duque

Kompas dunia | 27 Juni 2021, 09:14 WIB
Foto yang dirilis oleh Kepresidenan Kolombia menunjukkan lubang peluru di helikopter kepresidenan di bandara di Cucuta, Kolombia pada 25 Juni 2021 (Sumber: Kantor Kepresidenan Kolombia)

BOGOTA, KOMPAS.TV - Pemerintah Kolombia menawarkan hadiah hampir 800.000 dolar AS untuk informasi yang mengarah pada penangkapan orang-orang yang berada di balik serangan Jumat terhadap helikopter yang membawa Presiden Ivan Duque di dekat perbatasan Venezuela, seperti dilansir France24, Minggu ( 27/06/2021).

"Hadiah hingga 3 miliar peso ditawarkan untuk informasi yang mengarah pada mereka yang bertanggung jawab atas serangan teroris ini," kata Menteri Pertahanan Diego Molano dalam sebuah video yang diposting ke media sosial dari kota utara Cucuta.

Helikopter presiden sedang mendekati Bandara Cucuta dalam penerbangan dari Sardinata ketika beberapa tembakan, yang tampaknya dari senapan, ditembakkan ke arahnya.

Duque saat itu terbang bersama Molano, Menteri Dalam Negeri Daniel Palacios dan pejabat lainnya.

Tidak ada seorang pun di dalam helikopter yang terluka, tetapi foto-foto yang dirilis oleh kantor kepresidenan menunjukkan ekor dan bilah utama terkena tembakan.

kepala polisi nasional Kolombia Jenderal Jorge Vargas mengatakan tim pencari yang dikirim ke lingkungan Cucuta menemukan dua senapan, yaitu AK-47, yang pemiliknya belum diketahui, dan senapan kaliber 7,62 bertanda senjata militer Venezuela.

Duque berulang kali menuduh pemimpin sosialis Venezuela, Nicolas Maduro, memberikan perlindungan kepada para pembangkang Kolombia dan pejuang pemberontak bersenjata.

Bogota dan Caracas memutuskan hubungan diplomatik tak lama setelah Duque, seorang konservatif, berkuasa pada 2018.

Baca Juga: Helikopternya Ditembak, Presiden Kolombia Selamat

Presiden Kolombia, Ivan Duque memberikan keterangan mengenai helikopter yang ditembak ketika ia tengah dalam perjalanan mengunjungi Cucuta, Jumat (25/6/2021). (Sumber: Cesar Carrion/Presidency of Colombia via AP)

Sebut Negara Kuat

Jumat sebelumnya, Duque menghadiri sebuah acara di wilayah Catatumbo, salah satu daerah penghasil koka utama di negara yang merupakan pengekspor kokain terkemuka dunia. Koka adalah bahan dasar kokain.

"Kami tidak takut dengan kekerasan atau aksi terorisme," kata Duque setelah serangan terhadap helikopternya. "Negara kita kuat," sambungnya.

Serangan hari Jumat dikutuk oleh PBB, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan beberapa negara Amerika Latin.

Kolombia mengalami gelombang kekerasan terburuk dalam beberapa tahun terakhir, terutama di daerah pedesaan termasuk zona perbatasan.

Ada banyak pembunuhan massal dengan tudingan pemerintah mengarah pada pengedar narkoba bersenjata.

Pada 16 Juni, sebuah bom mobil meledak di dalam instalasi militer di Cucuta, melukai 36 orang, pada saat tentara AS berada di sana membimbing rekan-rekan Kolombia tentang perang melawan narkoba.

Pemerintah menyalahkan ELN, yang mengakhiri negosiasi damai pada 2019.

Pembicaraan itu dimulai setelah pemerintah menyimpulkan perjanjian damai bersejarah pada 2016 dengan FARC yang jauh lebih besar untuk mengakhiri perang saudara selama beberapa dekade.

Kekerasan bangkit kembali saat Kolombia berupaya melawan pandemi virus corona, membuat Duque makin tidak populer.

Serangan terakhir terhadap seorang presiden di Kolombia adalah pemboman di dekat bandara di kota barat daya Neiva yang menargetkan pemimpin saat itu Alvaro Uribe pada tahun 2003.

Bom meledak sebelum kedatangannya, tetapi menewaskan 15 orang dan melukai 66 orang.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU