> >

Dua Jet Tempur Rusia Diburu Gara-gara Ganggu Konferensi Pers di Pangkalan NATO Lithuania

Kompas dunia | 9 Juli 2021, 13:50 WIB
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez (kiri) dan Presiden Lithuania Gitanas Nauseda dalam konferensi pers di pangkalan udara militer di Siauliai, Lithuania, Kamis (8/7/2021). (Sumber: AP Photo/Mindaugas Kulbis)

SIAULIAI, KOMPAS.TV – Konferensi pers yang digelar Presiden Lithuania Gitanas Nauseda dan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez di Pangkalan NATO yang berada di Kota Siauliai, Lithuania pada Kamis (8/7/2021) mendadak terhenti karena terganggu suara pesawat tempur yang melintas di atas wilayah negara-negara Baltik itu.

Saat itu Nauseda dan Sanchez tengah berbicara pada para wartawan dalam konferensi pers di kota Siauliai, Lithuania.

Di belakang mereka, dua unit jet tempur angkatan udara Spanyol, Eurofighter Typhoons terparkir.

Konferensi pers mereka mendadak terhenti saat para pilot jet tempur bergegas menaiki jet tempur yang berada di belakang mereka.

Pemerintah Spanyol menyatakan, alarm dipicu oleh kehadiran pesawat yang tidak dikenali.

Pesawat itu juga telah mengganggu konferensi pers yang tengah digelar.

Media Spanyol pun melaporkan bahwa pesawat itu merupakan pesawat Rusia.

Baca Juga: Kala Rusia Penasaran Saat Kapal Induk Terbaru Inggris Ikut Operasi Perangi ISIS: Angkut Jet F-35

Segera setelah alarm berbunyi, jet-jet tempur Spanyol langsung lepas landas, memburu untuk “mengidentifikasi dua pesawat yang terbang di area Laut Baltik”.

Menurut pejabat Spanyol, kedua pesawat itu merupakan 2 jet tempur Sukhoi milik Rusia, Su-24 yang terbang ke arah timur-laut.

“Kedua jet tempur Rusia itu tidak mengajukan rencana penerbangan, tidak menyalakan pemancar radio kokpit, atau bicara dengan pengontrol lalu lintas udara,” tuding pihak berwenang Lithuania seperti dilansir dari Associated Press.

Namun, Kementerian Pertahanan Rusia berdalih, dua jet tempur Sukhoi Su-24 itu tengah dalam misi latihan reguler di atas perairan netral Baltik pada Kamis lalu.

“Penerbangan itu dilakukan sesuai dengan peraturan internasional tentang penggunaan wilayah udara dan tak melanggar batas negara mana pun,” demikian bunyi pernyataan kementerian pertahanan Rusia.

Penulis : Vyara Lestari Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU