> >

Presiden Tunisia Dituduh Kudeta Setelah Pecat Perdana Menteri, Rakyat Rayakan Kebebasan

Kompas dunia | 26 Juli 2021, 10:40 WIB
Demonstrasi penuh kekerasan di Tunisia, Minggu (25/7/2021), membuat Presiden Said Kaies memecat Perdana Menteri Hichem Mechichi yang akhirnya berujung pada tuduhan melakukan kudeta. (Sumber: AP Photo/Hassene Dridi)

TUNIS, KOMPAS.TV - Presiden Tunisia Kais Saied dituduh melakukan kudeta setelah memecat Perdana Menteri Hichem Mechichi.

Saied mengatakan pada Minggu (25/7/2021) bahwa dirinya akan mengambil alih otoritas eksekustif dengan perdana menteri baru.

Keputusan Saied dikeluarkan setelah terjadinya demonstrasi penuh kekerasan yang terjadi di beberapa kota di Tunisia atas kegagalan pemerintah atas wabah Covid-19.

Selain itu juga akibat krisis ekonomi yang melanda negara Afrika Utara tersebut.

Baca Juga: Viral, Polisi India Selamatkan Perempuan yang Ingin Bunuh Diri

“Banyak orang yang tertipu oleh kemunafikan, pengkhianatan dan perampokan hak-hak rakyat,” bunyi pernyataan Saied dikutip dari Al-Jazeera.

“Saya memperingatkan, siapa pun yang berpikir untuk menggunakan senjata, dan siapa pun yang menembakkan peluru, angkatan bersenjata akan merespons dengan peluru,” tambahnya.

Ia juga menangguhkan kekebalan anggota parlemen, bersikeras tindakannya sejalan dengan konstitusi.

Pernyataan Saied itu menyusul pertemuan darurat di Istana Kepresidenan untuk membahas demonstrasi yang diikuti ribuan orang di beberapa kota.

Kemarahan pada demonstran itu kebanyakan ditujukan kepada Partai Ennahdha, yang merupakan partai terbesar di parlemen.

Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Al-Jazeera/The Guardian


TERBARU