> >

Presiden Tunisia Ingin Para Miliarder Korup Tukar Penjara dengan Bangun Daerah Miskin

Kompas dunia | 29 Juli 2021, 21:16 WIB
Presiden Tunisia Kais Saied, tengah, memimpin pertemuan keamanan dengan anggota tentara dan polisi di Tunis, Tunisia, Minggu, 25 Juli 2021. Presiden Kais Saied mengusulkan agar ratusan taipan tersangka korupsi membangun rumah sakit umum, sekolah, dan proyek pembangunan di daerah miskin agar bisa menghindari hukuman penjara. (Sumber: AP Photo/Slim Abid)

Mereka diduga menggelapkan sekitar 13,5 miliar dinar atau setara hampir 5 miliar dollar dari kas negara berupa penyuapan, penggelapan, dan penipuan pajak.

Baca Juga: Negara Arab Janjikan Bantuan ke Tunisia yang Sistem Kesehatannya Kewalahan Perangi Covid-19

Saied menggarisbawahi korupsi di sektor fosfat, yang produksinya telah turun secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Produsen fosfat harus membayar 25 dinar per ton untuk angkutan truk, sedangkan bila diangkut dengan kereta api ongkosnya tidak lebih dari tujuh dinar saja.

Mereka membayar orang untuk memblokir kereta dan meletakkan rintangan di rel. "Tidak wajar jika Tunisia yang merupakan pengekspor fosfat terbesar kedua di dunia, menjadi pengimpor," kata Saied.

Dia juga mendesak presiden organisasi pengusaha untuk bekerja dengan pedagang grosir dan eceran agar menurunkan harga pangan dengan menghindari monopoli dan spekulasi.

Korupsi adalah pendorong utama revolusi Tunisia 2010-2011, dan banyak rakyat Tunisia frustrasi karena satu dekade demokrasi gagal menghapus korupsi dari bumi Tunisia.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU