> >

China Pecat 30 Pejabat Lantaran Gagal Tangani Pandemi Covid-19

Kompas dunia | 10 Agustus 2021, 06:01 WIB
Seorang petugas kesehatan tengah mengambil sampel usap seorang warga dalam pengujian Covid-19 di Wuhan di provinsi Hubei di China tengah pada Kamis (5/8/2021). (Sumber: Chinatopix via AP)

BEIJING, KOMPAS.TV – Lebih dari 30 pejabat China telah dipecat atau dihukum setelah mereka dituding gagal merespon dengan tepat lonjakan kasus Covid-19 di negara itu.

Melansir Associated Press, di antara para pejabat yang dipecat termasuk seorang wakil wali kota, sejumlah kepala distrik kota dan komisi kesehatan, serta sejumlah staf dalam manajemen rumah sakit, bandara dan departemen pariwisata negara itu.

Sebanyak 20 dari pejabat China yang dihukum berasal dari kota wisata Zhangjiajie di provinsi Hunan di China Tengah yang belakangan menjadi titik penularan Covid-19. Mengutip Global Times, mereka yang menuai hukuman termasuk para pejabat distrik, staf manajemen rumah sakit dan sejumlah personel pertunjukan bagi turis.

Pertunjukan bagi turis di Zhangjiajie telah menyebabkan penyebaran Covid-19 secara massal ke setidaknya 8 provinsi dan kawasan di seantero China. Pada awal bulan ini, dilaporkan sedikitnya 15 kasus Covid-19 yang terkonfirmasi di Zhangjiajie.

Baca Juga: Ilmuwan China di Laboratorium Wuhan Peringatkan Varian Covid-19 yang Lebih Mematikan akan Muncul

Sebanyak 6 pejabat di distrik Yongding di kota ini juga dihukum, termasuk Kepala Departemen Kesehatan Masyarakat Xu Xionghui. Televisi Pemerintah China Tengah CCTV melaporkan, Xu dicopot dari jabatannya.

Menurut pengumuman pejabat setempat, Xu dianggap tidak kompeten dalam mengawasi penerapan pencegahan epidemi dan pengendalian pekerjaan di distrik. Ia juga dianggap kurang efektif dalam mengisolasi para pasien yang terinfeksi.

Direktur Departemen Darurat Rumah Sakit Rakyat Zhangjiajie Deng Huabin yang bertanggung jawab atas pengujian asam nukleat pada virus, juga dicopot dari jabatannya karena longgarnya manajemen yang ia terapkan. Sebagai akibatnya, terjadi kerumunan orang di rumah sakit hingga meningkatkan risiko penularan di rumah sakit.

Pada awal Agustus, Zhangjiajie yang dihuni oleh sekitar 1,5 juta jiwa penduduk, memerintahkan seluruh warga dan turis agar tidak meninggalkan kota. Warga dan turis diperintahkan untuk bersikap kooperatif terhadap langkah-langkah pengendalian epidemi terkait lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi.

Baca Juga: Wow, Vaksin China Akhirnya Mampu Membuat Antibodi untuk Melawan Covid-19 Varian Delta

Penulis : Vyara Lestari Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Associated Press/Global Times


TERBARU