> >

Sabar Jadi Strategi Taliban Kembali Berkuasa di Afghanistan

Kompas dunia | 19 Agustus 2021, 21:38 WIB
Nadirsyah Hosen, Dosen Fakultas Hukum Monash University menegaskan strategi sabar jadi salah satu kunci keberhasilan Taliban kembali berkuasa di Afghanistan. (Sumber: Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Setelah 20 tahun selalu ditekan oleh militer Amerika Serikat (AS), Taliban akhirnya berhasil menguasai Afghanistan.

Taliban berhasil menduduki Kabul dan menguasai Istana Kepresidenan Afghanistan, Minggu (15/8/2021).

Mereka bahkan berhasil membuat Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani harus melarikan diri dan kini diketahui berada di Uni Emirat Arab (UEA).

Baca Juga: Wartawan Afghanistan yang Mengungsi ke Indonesia: Semoga Taliban Pegang Janji untuk Berubah

Menurut Profesor Nadirsyah Hosen, Dosen Fakultas Hukum Monash University, Taliban memiliki strategi yang tak biasa.

Ia mengatakan strategi tersebut adalah sabar. Menurutnya, Taliban bisa bersabar dari tekanan AS selama 20 tahun dan akhirnya sukses untuk kembali berkuasa.

“Amerika silakan saja datang, dan setelah itu Amerika akan pergi dengan sendirinya,” ujar Hosen pada program ROSI di Kompas TV, Kamis (19/8/2021).

Baca Juga: Imbas Taliban Kembali Kuasai Afghanistan, IMF Hentikan Bantuan Pinjaman

Menurutnya hal itu kemudian menimbulkan keyakinan di kalangan kelompok lain, bahwa strategi ini bisa berhasil.

“Tidak perlu lagi harus bertarung, silakan saja mereka datang tetapi mereka akan pergi dengan sendirinya, hanya perlu kesabaran dan bertahan secara underground,” katanya.

Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : KOMPAS TV


TERBARU