Pemimpin Taliban Angkat Bicara, Singgung Pemerintahan Baru dan Hak-Hak Perempuan di Afghanistan
Kompas dunia | 22 Agustus 2021, 18:19 WIBKABUL, KOMPAS.TV - Abdul Qahar Balkhi dari Komisi Kebudayaan Taliban secara resmi angkat bicara untuk pertama kalinya usai kelompok mereka mengambil alih Kabul seminggu yang lalu.
Dalam wawancaranya kepada Al Jazeera, salah satu pemimpin Taliban itu membicarakan banyak hal terkait masa depan Afghanistan.
Salah satu yang menjadi bahasan Balkhi adalah bagaimana pemerintahan di Afghanistan selanjutnya.
Sejak menguasai Kabul, Taliban terlihat berupaya untuk menampilkan wajah baru mereka yang lebih moderat dibanding kepemimpinan mereka pada 1996-2001 lalu.
Mereka pun terbuka dengan berbagai gagasan bentuk pemerintahan yang mungkin akan dijalankan Taliban di Afghanistan.
Baca Juga: Menengok Kantor Perwakilan Taliban di Qatar yang Dapat Menentukan Masa Depan Afghanistan
Akan tetapi, Balkhi mengatakan bahwa saat ini belum ada keputusan yang diambil terkait pemerintahan.
Balkhi menjelaskan, pihak masih berkonsultansi tentang formasi pemerintahan baru termasuk membahas apakah ibu kota akan tetap tinggal di Kabul atau pindah ke Kandahar, tempat kelahiran Taliban.
"Konsultasi sedang berlangsung, dan tentu saja ini akan menjadi sistem yang inklusif," kata Balkhi dikutip dari Al Jazeera.
"Pembicaraan termasuk apakah ibu kota akan tetap di Kabul atau pindah ke (tempat kelahiran kelompok) Kandahar," tambahnya.
Balkhi juga memaparkan bagaimana kelompoknya akan menghormati hak-hak setiap warga negaranya, khususnya perempuan.
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Al Jazeera